Karena telah melakukan kesalahan seperti salah jalur dan salah pilih lift, tangan dan kaki saya agak pegal-pegal sehingga hanya mampu 2 hari dari 1 minggu acara liburan ski di sana. Apa daya?
"Mbak, punya krim geliga ?" tanya saya sambil meringis, berjalan tertatih-tatih seperti nenek-nenek.
"Ya, aku tahu itu tapi nanti agak panas efeknya, kamu mau?" jawab Kompasianer Eberle yang sering wara-wiri Jakarta.
"Ya." Sembari mengangguk, meletakkan kaki lurus-lurus.
"Waduh, lupa dibawa. Ada di rumah Jerman." Setelah dicek ternyata tidak di kotak obatnya.
Pasien kecewa. Untung pegal hilang dalam beberapa hari dan bisa menikmati sisa-sisa hari selama di sana dengan nyaman.
Ya, lain kali tidak boleh lupa beli sendiri dan membawa ke mana saja, seperti halnya obat-obatan tradisional Indonesia lainnya yang selalu setia menemani acara jalan-jalan keliling dunia.
Menilik link, rupanya krim Geliga dan balsem Geliga produksi PT Eagle Indo Pharma dipercaya jadi solusi penghilang rasa pegal, membantu meredakan sakit dan nyeri punggung, pundak, nyeri pada persendian, keseleo, kram dan masalah otot lainnya. Buktinya, baru-baru ini menerima penghargaan sebagai Top Brand 2017. Selamat!
Apa saja kandungan krim geliga sampai dipercaya semanjur itu? Setiap 1 gram rupanya mengandung metyl salicylate 160 mg, menthol 55 mg, camphor 33 mg.
Pemakaiannya juga mudah, tinggal colek seperlunya, oleskan ke daerah yang sakit tapi hindari daerah yang terbuka atau rusak. Lalu, pijat perlahan sampai terserap kulit. Ulangi 3-4 kali sehari sampai sembuh.
Jika terjadi iritasi atau efek samping, hubungi dokter.