Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mewarisi Karakter Baik Ibu adalah Hadiah Terindah

3 Januari 2018   23:59 Diperbarui: 4 Januari 2018   03:00 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu yang mengajari masak (dok.Gana)
Ibu yang mengajari masak (dok.Gana)
Ibu yang mengajari bikin kuweh (dok.Gana)
Ibu yang mengajari bikin kuweh (dok.Gana)

Ibu yang mengajari mengepel lantai (dok. Gana)
Ibu yang mengajari mengepel lantai (dok. Gana)
Ibu yang mengajari mencuci (dok.Gana)
Ibu yang mengajari mencuci (dok.Gana)
Ibu yang mengajari menyetrika (dok.Gana)
Ibu yang mengajari menyetrika (dok.Gana)
Ibu yang mengajari membersihkan kaca (dok.Gana)
Ibu yang mengajari membersihkan kaca (dok.Gana)
Ibu yang mengajari merapikan alat makan&minum (dok.Gana)
Ibu yang mengajari merapikan alat makan&minum (dok.Gana)
Mendidik Anak-anak Seperti Ibu

Ketika menikah dan pindah, suami melarang saya untuk mengerjakan pekerjaan tumah rangga sendiri. Ada lima orang asisten yang mengelilingi saya. Rasanya jadi serba salah karena pekerjaan rumah tangga sudah selesai tanpa campur tangan saya.

Senang dan sedih. Ketika suatu hari, saya pindah ke Jerman di mana saya harus hidup mandiri seperti kebanyakan orang Jerman. Di sanalah, saya mulai menerapkan ilmu yang saya dapat dari ibu saya. Di sisi lain, jauh dari orang tua, saudara, teman dan semua yang disenangi.

Karena selama hidup bersama ibu, terbiasa tanpa pembantu, saya merasa enteng mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri di negeri orang. Bahkan, ada perasaan enggan merepotkan mertua, tetangga atau teman dan lebih memilih suka mandiri. Mulai dari pekerjaan rumah tangga, membantu suami membetulkan genteng, renovasi rumah atau mengambil kayu di hutan.

Selama memulai semuanya dari nol, saya menerapkan didikan yang diperoleh dari ibu. Misalnya saya punya jadwal Kehrwoche untuk anak-anak. Tugas mingguan itu antara lain membersihkan gang dan anak tangga dari lantai tiga ke lantai dua, yang dilapisi karpet. Ada lagi tugas setiap dua hari sekali, membantu saya mengeluarkan alat makan dan minum dari mesin cuci piring ke dalam rak atau lemari. Hari Sabtu dan Minggu, anak-anak menyiapkan sarapan keluarga. Terakhir, membersihkan dan merapikan kamar tidur masing-masing sekali seminggu. Bahkan, anak yang nomor dua sudah tertarik untuk menyetrika sendiri dan memaksa untuk diijinkan mengerjakannya saat sudah kelas 4 SD. Biasanya, saya awasi di sebelahnya karena agak berbahaya dengan setrika yang panas, bukan? Saya sendiri trauma dengan cap setrika di paha saya. Waktu masih kelas 6 SD, menyetrika baju di lantai dan terlalu cepat gerakannya dan setrika meluncur ke paha. Mak nyoss.

Selfie, habis memijat ibu (dok.Gana)
Selfie, habis memijat ibu (dok.Gana)

Semoga sehat, bahagia&panjang umur (dok.Gana)
Semoga sehat, bahagia&panjang umur (dok.Gana)
Matur nuwun&jumpa lagi, ibuk (dok.Gana)
Matur nuwun&jumpa lagi, ibuk (dok.Gana)
Nasehat terindah

Apa kebaikan lain ibu selain hadiah materi dan immateri? Saya kenang, ibu saya adalah sosok wanita yang luwes, beliau tidak pernah marah-marah, berteriak atau kasar secara fisik.

Cara ibu menasihati saya juga menyenangkan. Dengan cara beliau, saya menurut untuk tidak kuliah di Universitas terbuka melainkan di IKIP PGRI Semarang program malam hari (sekarang UPGRIS), di mana ibu juga menuntut ilmu bersama kakak yang nomor empat sampai empat tahun lamanya.

Mengapa ibu memaksa? Alasannya, ibu melihat jiwa saya yang mencintai anak-anak dan talenta mengajar yang mengalir dari orang tua serta bakat berbahasa Inggris yang terlihat sejak SMA. Setelah itu, ibu memberi dukungan 1000% saat saya kuliah S2 dengan bea sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun