Ya. Hiasan bola-bola kebanyakan terbuat dari gelas, meski ada juga yang dari plastik. Paling repot kalau punya anjing atau kucing atau anak kecil lantaran bola gelas jadi banyak yang pecah. Saking sebelnya, tetangga saya memasang di balkon yang tertutup supaya kucingnya tidak meloncat-loncat dan memecahkan hiasannya. Glck und Glass schnell bricht ist das (keberuntungan dan gelas memang mudah pecah/hilang).
Setelah hari tiga raja, biasanya, orang membuang pohon natal. Membuangnya tidak boleh sembarangan. Membuang ke tong sampah rumah tangga yang berwarna coklat, juga harus rapi dan sayangnya, tempatnya mungkin tidak muat jika hanya 60 liter.
Makanya, masing-masing pemda memberikan pengumuman kepada warganya, kapan dan di mana pohon natal bisa dibuang. Ada truk pengangkut yang khusus didatangkan pemda untuk warga, di sebuah lokasi.
Selain itu, ada masyarakat yang cerdik, lebih memilih memotongnya jadi kayu bakar dan dikeringkan. Bisa dipakai untuk perapian gaya Viktoria di ruangan. Daunnya? Untuk melindungi tanaman di kebun. Caranya, dibalik dan dibungkuskan ke tanaman atau bunga. Biar kuat, batangnya ditancapkan di dalam tanah. Namanya musim salju, suhu rendah bisa membuat mereka rusak sehingga daun pohon natal bisa menjadi pelindung khusus dan bahannya juga alami. Sedangkan bahan sintetis, orang memakai karung beras, kain atau plastik sebagai pelindung tanaman di kebun.
***
Tuh, repot betul orang-orang Jerman akhir-akhir ini. Beda ya, dengan natalan di Indonesia karena sekali beli, untuk seumur hidup. Namanya juga pohon yang terbuat dari plastik. Selain nggak model beli pohon asli, pohon imitasi itu hemat dan aman di kantong, serta ramah lingkungan, lho karena tidak nyampah dan bumi jadi tidak gundul.
Tetapi ingat, harum bau pohon asli sangat beda dengan pohon plastik. Kata orang Jerman, nuansa natalnya kurang jeder tanpa pohon asli. Meskipun sebenarnya, kalau difoto mirip dan tetap cantik dan akhirnya, sama saja.
Begitulah, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Mau pohon natal plastik atau asli, saya taksir semangat natalnya sama. (G76).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H