Hoppala. Maskumambang kelar. Tepuk tangan dari mereka melegakan. Haha ... sorry, suara saya sungguh nggak mirip sinden sama sekali, lebih ke arah metal nge-rock malah tetapi senang dan berterima kasih bahwa panitia kasih kesempatan dan penonton mendengar kalimat-kalimat asing berbahasa Jawa yang di Jerman nggak ada. Langkaaaa.
Ehem. Iya, sudah. Saya sudah nyanyi. Nyanyi Jawanya tadi nggak ada 5 menit padahal dikasih waktu 10 menit. Kurang seru kalau nggak ngajak tamu interaktif. Nah, makanya dari rumah, saya sudah siapin sebuah kertas besar bertuliskan "Holobis Kontul Baris." Itu potongan dari Reff lagu yang ditulis Ir. Soekarno, presiden pertama RI dan aransemen musik oleh Ki Nartosabdo, dalang Semarang tempat bapak saya pernah nyantrik. Maksud saya biar nanti bisa dibaca hadirin dan mengikuti nyanyian.
Sisa menit saya gunakan untuk nyanyi bareng-bareng. Kalau saya nyanyi "Rambate Roto Hayu", penonton menyambung dengan "Holobis Kontul Baris" yang artinya gemeinsam sind wir starkalias bersatu kita teguh. Kontul, nama burung berwarna putih (burung kuntul). Saya pesan kepada para hadirin untuk tidak salah mengucapkan karena maknanya jadi beda. "Jangan ganti u dengan o," tegas saya.
Gelegar tawa menyambut kalimat yang meluncur dari mulut saya yang bergincu. Tja. Mereka, pastilah beberapa yang tahu maksud saya itu.
Sekarang, selamat menikmati nyanyian Jawa kami. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H