Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengintip Suasana Pemungutan Suara di Pemilu Jerman

24 September 2017   23:21 Diperbarui: 25 September 2017   08:12 1837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Akhirnya, aku boleh nyoblos dalam pemilu Jerman untuk pertama kalinya," seru teman lama saya dari Vietnam yang telah ganti kewarganegaraan.

"Selamat! Kamu milih siapa?" mata saya membesar. Saya peluk perempuan berumur 30 tahun itu erat-erat.

"Nggak tahu, ya," tawanya meledak. Giginya yang miji timun mengusir prahara yang baru saja terjadi dalam kehidupannya.

"Yahhhh ...," saya tepok jidat.

Bingung milih siapa yang mau dicoblos? Halahhh ... Nggak cuma teman saya yang Auslnderin lalu jadi orang Jerman dalam kertas itu baru-baru ini saja yang bingung. Lah wong suami saya saja nanya saya:

"Aku harus milih siapa? Bingung, nih .... semua partai nggak bisa dipercaya. Semua pemimpin yang diajukan nggak aku suka,"

"Kalau aku jadi kamu, lupakan soal itu. Jadilah feminis. Pilih kandidat perempuan dan partai yang mendukung perempuan 1000 persen,"

"Ah, kamu ... asal," suami saya berkacak pinggang.

"Lhooo katanya nanya, nggak jawab dikira nggak respek, dijawab juga salah," saya pilih ngeloyor ngerjain pekerjaan rumah tangga. Untung saya nggak punya paspor merah tapi hijau.

Menurut pandangan saya, masyarakat yang aktif di partai, pasti fanatik dan dengan enteng memilih siapa kandidat dan mana partainya, kalau rakyat kecil yang biasa-biasa saja dan netral? Tidak semudah kata-kata ....

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun