"Nggak, bu. Silakan antri."
Dan anak-anak pun kecewa. Berada di barisan panjang yang ular naga panjangnya. Akibatnya, kompartemen sudah pada penuh dan harus mencari tempat lain. Barang bukan di atas kursi kami.
***
Dari pengalaman saya dan Leslie, adalah sebuah kenikmatan tersendiri, sesuatu, ketika maskapai memiliki kebijakan mendahulukan keluarga muda yang mengadakan perjalanan bersama anak-anak.
Akhirnya, ketika membeli tiket, kami akan lebih mengutamakan membeli dari maskapai yang ramah keluarga muda. Der Kunde ist Knig, pembeli adalah raja ... jadi menang milih. Jadi lain perkara kalau nggak ada pilihan lain.
Mengingat Indonesia penduduknya padat dan keluarganya subur-subur alias banyak anak, peraturan pre-boarding bagi penumpang yang membawa anak-anak dan lansia, saya pikir sangat penting diadakan dan sangat menguntungkan konsumen. Bukankah peningkatan pelayanan bagi penumpang adalah misi kebanyakan maskapai di seluruh dunia tak terkecuali Indonesia?(G76).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H