Nah, tindakan petugas beralasan karena misalnya sebagai ibu rumah tangga yang punya banyak anak dan sering dibawa ke mana-mana traveling apalagi kalau pas sendirian nggak ada suami, ada beban yang teringankan. Pertama akan membuat anak-anak nggak rewel karena antrian dipangkas. Haduh, kalau anak rewel itu yaaa ... errrrr gemesss. Kedua, ada banyak waktu untuk berjalan menuju tempat duduk, menggiring anak-anak ke tempatnya masing-masing dan menaruh barang-barang (hand baggage) yang biasanya tetap segambreng kayak mau pindahan, di kompartemen. Masih banyak tempat dan leluasa. Bayangkan pula kalau bawa bayi atau lansia. Lebih repot lagi, kan.
Selama jadi penumpang Emirate, Etihad, Qatar dan Lufthansa, saya nyaman mengadakan perjalanan jauh bersama anak-anak, didahulukan!
Selain maskapai yang saya pakai itu, ada maskapai lain yang ramah keluarga muda. Seorang blogger luar negeri, Leslie yang sering travel bersama keluarganya, menuliskan dalam blog "travel with tykes", pengalaman pre-boarding dengan pesawat asing dengan judul "Pre -- Boarding Kids: Which airlines still offer it?"
Berikut adalah maskapai tersebut:
- Alaska Airlines, khusus keluarga yang membawa anak di bawah 2 tahun.
- American Airlines, nggak ada aturannya tapi kalau ada permintaan bisa dipenuhi dan gratis. Sebagai catatan pre-boarding bisa diminta siapa saja dengan membayar 10 USD pada AA.
- Delta, pernah memberlakukan pre-boarding setidaknya sampai April 2014.
- Frontier, keluarga dengan anak umur 3 tahun ke bawah.
- JetBlue, pre boarding untuk keluarga dengan anak di bawah 2 tahun.
- Southwest, keluarga dengan anak usia 4 tahun ke bawah.
- Virgin America, pre boarding untuk keluarga dengan anak umur 5 tahun ke bawah.
Nggak percaya? Silakan coba sendiri.
Bagaimana dengan Maskapai Indonesia?
Mumpung menghadiri kawin emas bapak ibu, kami bikin rencana exploring Indonesia, menjelajah negeri yang kaya akan flora dan fauna di ribuan pulaunya. Kalau nggak sekarang kapan lagi?
Yup, selama sebulan di Indonesia bulan Agustus lalu itu, kami memakai jasa Garuda, Wings, Lion, NAM dan Sriwijaya Air. Apakah pengalaman kami bersama penerbangan asing sama? Tentu tidak. Tidak semua penerbangan lokal mendahulukan keluarga yang membawa anak-anak.
Padahal di Indonesia itu sudah padat, panas, sumuk gerah pula, anak-anak rewelnya nambah. Capeknya kwadrat. Ihhh.
Masih ingat pertanyaan saya pada petugas NAM:
"Maaf, mau tanya, boarding untuk anak-anak didahulukan nggak, mbak?"