Memangnya mengapa personal branding itu penting? Menurut saya, karena di jaman digital ini, tidak melulu artis, tokoh dan orang cantik/ganteng saja yang boleh nangkring di media sosial. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam menunjukan minat dan bakatnya. Persaingan sehat ini tentu bisa dimanfaatkan bersama dengan kemajuan teknologi.
Dengan personal branding, orang jadi tahu bagaimana kita, apa yang dilakukan dan bisa apa kita untuk orang lain. Tak heran jika ada bloggerhunter yang tak ragu menawari blogger untuk menulis artikel dengan tarif ratusan sampai jutaan rupiah per tulisan.
Bahkan Melissa sendiri menekankan bahwa ketika seseorang tidak bisa ditemukan di mesin google, berarti dia tidak eksis di dunia maya. Anda? Coba tulis nama asli atau inisial di search engine ....
Menulis di blog benar-benar mendatangkan uang! Tulisan yang berisi dan tepat sasaran akan sangat bermanfaat tak hanya untuk penulis dan pembaca tapi juga sponsor.
Melissa sudah memberikan contoh kekuatan sosial media sebagai pengeruk kekayaan. Lihat saja catatan kliennya yang sudah dibantunya untuk meningkatkan jumlah pengunjung web mereka, sejak tahun 2007; Google HQ – Ann Arbor (Search Engine Optimization, 2009), Petoskey Chamber of Commerce (Social Media Marketing, 2013), Detroit & Chicago (Online Music Promotor , 2014), Ferris State University (Website Developer, 2009 to 2014), Mercedes Benz (Search Engine Optimization Consultant, 2014 to 2015), Facebook LIVE-Autoweek (Social Media Consultant / 2016).
Bayangkan berapa uang simpanannya dari puluhan klien Melissa? Paling tidak untuk menyelesaikan studi di dua universitas!
Di Kompasiana juga banyak diselenggarakan lomba blog competition berhadiah uang. Tak hanya hadiah sederhana. Ada Adhe Unyu yang dapat hadiah, satu tulisan 5 juta. Yang dulu ogah nulis, disulap jadi rajin! Kompasianer sudah dapat berapa?
Eeee, lah wong nulis saja belum, ikut lomba saja nggak, bagaimana bisa menang?
6.Gerbang inspirasi
Membaca diam-diam di Kompasiana atau biasa disebut silent reader.Bisa jadi dari membaca tanpa meninggalkan jejak tadi, muncul inspirasi dan ide. Misalnya setelah membaca artikel saya “4 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Bahasa Feminin dan Bahasa Maskulin“, ada Kompasianer yang semakin berhati-hati untuk berkomunikasi. Menata kalimat yang tepat biar tercapai apa yang diinginkan.