Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Belajar Meminta Maaf dari Orang Jerman

30 Agustus 2016   21:42 Diperbarui: 30 Agustus 2016   22:21 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Murid-murid tercinta (dok:Gana)

***

Seminggu berikutnya, kami ketemu lagi.

“Maaf Gana, aku salah. CD yang aku kira milikku itu ternyata betul milikmu. Aku baru sadar ketika bersih-bersih mobil, CD itu ada di player mobil dan aku lupa mengeluarkannya.“ Kata si nenek sambil menyerahkan CD di depan teman-temannya, tanpa malu-malu.

Pecahlah tawa saya. Saya tidak mentertawakan murid yang lebih tua atau lebih pantas jadi ibu saya itu, tidak. Saya tertawa karena dugaan saya benar “Kalau si nenek menemukan CD nya pasti CD yang saya berikan akan dikembalikan.“ Saya sudah bisa menahan amarah atau jengkel seminggu yang lalu (kan sudah dikembalikan? Kok dibilang saya yang lupa?). Untung saja saya tidak menyakiti si nenek waktu itu dengan kalimat yang tidak mengenakkan, waktu itu, saya hanya bilang “Oh, ya? Saya lupa ya? Maaf.“

Tawa saya disambut murid-murid yang lain. Semoga tawa itu tidak mentertawakan faktor lupa si nenek tapi tawa menyambut kebenaran dan kejujuran.

“Sekali lagi, saya minta maaf...“ ucap murid saya, sambil mengulurkan CD dan kembali ke tempat duduknya.

Saya mengangguk.

***

Dari kesalahan salah satu murid saya itu, saya belajar banyak bahwa orang Jerman seperti dia, sangat sportif dan tidak enggan mengucapkan „maaf“, bahkan pada orang asing yang lebih muda lagi, seperti saya.

Saya nggak yakin, apakah saya akan mampu seperti yang dia lakukan, berani mengakui kesalahan diri di depan publik dan meminta maaf satu sampai dua kali secara tulus ikhlas sepertinya.

Bagaimana dengan Kompasianer? (G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun