Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Seni Bertetangga di Jerman

1 Juni 2016   16:17 Diperbarui: 1 Juni 2016   16:20 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati-hati pelihara hewan

Masih ingat kann cerita kakek tua tetangga saya yang datang pagi-pagi, minta ijin untuk memelihara ayam jago? Ia khawatir bahwa suara kokoknya akan mengganggu kami. Si kakek tahu betul adat orang Jerman bahwa ini bisa jadi mengganggu orang lain.

Hewan lain? Rupanya itu juga terjadi jika punya burung. Burung yang bisa terbang dan cerewet bisa membawa masalah. Sebuah pasangan Jerman-Indonesia dimejahijaukan tetangga sebelah karena burungnya berkicau terlalu keras dan sering. Si pasangan harus menyewa pengacara seharga 500€. Akhirnya, mereka harus membayar denda sejumlah uang atau melepas burung itu agar pergi ke alam bebas.

Tanam pohon paling tidak 1-2 meter dari pagar

Ketika sedang menyirami tanaman dan bunga di kebun depan, seorang perempuan menghampiri. Ia adalah pemilik sebidang tanah di depan rumah kami. Katanya, kami harus memotong pohon kami yang menjulang di tanahnya. Satu hari lagi, pekerjanya hendak memotong rumput dengan traktor.  Ranting pohon akan mengganggu pekerjaan. Akhirnya, suami saya potong sedikit dan membantu memotong rumput dengan traktor kecilnya.

Beda lagi kalau yang jatuh adalah hasil pohon alias buah. Di rumah kami ada kenari dan kacang Hasel. Karena sudah tinggi dan panjang, rantingnya sampai mampir ke kebun tetangga sebelah. Tak terkecuali buahnya, berjatuhan. Yang itu, nggak papa. Tetangga malah senang. Nggak menanam tapi dapat hasilnya.

Membangun garasi 2,5 meter dari kebun orang

Ada aturan demikian karena mengantisipasi jika terjadi kebakaran. Masih ada jarak khusus yang dianggap bisa menghindarkan milik tetangga ikut kebakaran. Kalau makan-makan bolehlah ajak, kebakaran ya jangan ngajak.

Ditambah, ketika tetangga kami hendak membangun sebuah garasi untuk anaknya di dekat kebun belakang rumah kami, keluarga itu harus meminta tandatangan kami bahwa kami mengijinkan. Surat itu menjadi dasar bagi kontraktor untuk melaksanakan proyeknya, membangun garasi.

***

Ohhhh, masih banyak lagi seni bertetangga ala Jerman tapi pekerjaan sudah menunggu. Sampai di sini saja deh curhatnya. Lain kali nyambung. Tetangga adalah saudara terdekat, kalau tidak cocok ... bisa tidak sehat. Selamat bertetangga dengan baik.(G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun