Komentar: Ide cerpen balet yang menarik, tapi jenjang ceritanya terlalu panjang untuk sebuah cerpen, sehingga konflik kurang terasa.
Soal fakta sepatu balet, sangat menarik sebuah sepasang sepatu bersejarah menjadi peran utama dalam cerita ini, walau nyatanya, seorang penari tidak akan mempunyai sepasang dua pasang sepat. Contohnya, Vaya Jemima (16) saat ini menghabiskan 9 pasang sepatu pointe dalam setahun! Akan lebih menarik apabila dijelaskan, mengapa sepatu itu menjadi begitu penting. Apa karena sepatu itu merupakan sepatu pertama? Sepatu yang membawanya pada kesuksesan? Atau sebab lain?
8.Wiwien Wintarto (6 votes) - En Pointe
Komentar: Cerpen balet yang menginspirasi, sekaligus menyentil. Masih banyak mimpi balerina-balerina yang belum terwujud. Insan-insan tari balet ingin memperjuangkannya. Cerpen ini serasa sangat realistis karena memasukkan unsur-unsur "jaman" sekarang, layaknya Kick Andy, tagar, dan lain-lain.
Selanjutnya, diputuskan bahwa yang beruntung menerima buku memoir Jetty Maika “Bertahan di Ujung Pointe“ yakni:
- Hastira Soekardi (inspiratif)
- Imas Siti Listiawati (bermanfaat)
- Lilik Fatimah (menarik)
- Wiwien Wintarto (aktual)
Sedangkan peserta favorit dengan jumlah vote terbanyak adalah Desol yang mendapat hadiah buku “I’m Happy to be 40“.
Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.
Selamat kepada kelima pemenang. Silakan segera menghubungi Gaganawati di inbox Kompasiana atau Facebook untuk mengirimkan nama dan alamat lengkap demi pengiriman buku tersebut.
Kepada yang belum beruntung, terima kasih telah berpartisipasi. Mbak Jetty Maika sangat menghargai tulisan-tulisan kalian meskipun tema balet terhitung “tidak umum“ dan “sulit“. Sebagai mantan balerina, ibu dari a young ballerina dan pemilik studio balet "Speranza", mbak Jetty juga telah berbagi ilmu balet dengan memberi komentar di cerpen kalian di artikel ini. Jangan patah semangat. Masih banyak buku yang akan kami bagi di masa yang akan datang. Coba lagi. Salam balet dan salam pustaka. (G76)
P.s: Silakan membaca dan meresensi buku “Bertahan di Ujung Pointe“.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H