Sumber listrik tenaga air
Kami pun berjalan hingga ujung kanan bendungan yang dibatasi pagar tinggi. Ketika berhenti, kami menyaksikan para kadal yang bersembunyi di antara bebatuan. Hangat sekali ya, seperti di Indonesia, sampai binatang itu hidup dan berkeliaran di sana. Dari titik itu, kami bisa pandangi lagi tempat bungy jumping yang kosong-melompong tanpa jumper, dari sisi kanan. Luar biasa bangunan betonnya. XXL. Di depan kami, berdiri sebuah bangunan yang sepertinya tempat pengoperasian sumber listrik tenaga air dari danau yang diperkirakan akan dimanfaatkan sampai 2046. Menurut Wikipedia, bendungan memasok energi listrik sebesar 105 MW, berisi 3x 35 MW turbin Francis dan menghasilkan rata-rata 234 GWh.
PLTA banyak terdapat di Indonesia, tak heran bendungan-bendungan di tanah air tak hanya memberi kontribusi listrik, juga sektor pariwisata. Ya, semoga bisa seperti bendungan Verzasca itu. Kalau ditata dan dipromo hebat seperti yang ada di Verzasca dengan bumbu bungee jumping James Bond pastilah keren, go international. Mengapa tidak?
Baiklah. Sebelum pergi, kami menatap pemandangan lagi dan lagi. Di seberang bendungan, air danaunya terlihat cantik. Dengan pagar gunung-gunung hijau bertabur putih dari sisa salju. Wow, kalender Allah memang luar biasa. Salam koteka. (G76)
P.s: Bungee jumping = bungy jumping. Ngebut di Swiss mahal. Kalau melebihi batas, dendanya berlipat-lipat dari Jerman. OMG!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H