Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Rahasia Patung Manusia Melakukan Levitasi di Stuttgart

7 Maret 2016   14:15 Diperbarui: 7 Maret 2016   15:18 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu mendekatinya yang lagi nonton tv, saya diliatin youtube. Ngakak. Rupanya gaya levitasi itu ada triknya. Oalahhhhhh ... Pertanyaan saya, mengapa selalu ada ada karpet segala, di kaki masing-masing seniman jalanan itu, terjawab sudah. ... Sempet heran,  sekarang merasa bodoh. Hahaha ..... jadi tahu kenapa orang Jawa bilang; aja gumunan, aja kagetan (jangan mudah heran, jangan mudah kaget).

[caption caption="Special Head dalam America's Got Talent, tanpa trik (dok.screenshotyoutube.com)"]

[/caption]

Manusia Levitasi Tanpa Trik

Levitasi ala India dengan gaya bersemedi kaki bersila,  sudah lama dipraktekkan. Ya. Sejak tahun 1884. Selanjutnya, media menyebut nama Yogi Pullavar atau Subbayah Pulkavar yang menggegerkan dunia dengan levitasinya. Tepatnya pada tanggal 6 juni 1936, ia memamerkannya di depan 150 orang di India selatan selama 4 menit. Sayang belum ada youtube waktu itu....

Di jaman youtube, beruntung saya melihat praktek yang mirip. Itu dilakukan oleh Special Head pada America’s got talent, di mana salah satu jurinya adalah Heidi Klum yang beken di Jerman dengan Germany’s next top model tiap Kamis malem. SP yang waktu itu umurnya 28 tahun, melakukan levitasi dengan penyangga tongkat (tanpa trik besi penampang di lantai) dalam waktu kurang lebih 63 detik. Itu membuat juri pertama yang ingin menendangnya, mengikuti 3 juri lainnya, mendukungnya untuk melaju ke babak berikutnya. Menarik tombol lampu silang merah, menjadi putih lagi.

Oh. Hidup SP tidak seperti kebanyakan orang. Mengapa? Awalnya, ia mengaku bertemu seorang guru di Turki yang mengajarinya bagaimana mengendalikan tubuh dan spiritual. SP tinggal di bus, berpindah-pindah, menyukai naik gunung dan tempat-tempat rawan dengan kaki tanpa alas! SP bahkan pernah ditangkap polisi karena praktek levitasi di pantai.Polisi menyuruhnya pergi ke alun-alun untuk praktek levitasi tapi SP menolak. Saat ia diborgol, sebelum masuk mobil ia disuruh mbegagah, dua kaki berjauhan dan polisi memeriksa tubuhnya. dia bilang “Jangan khawatir, dia hanya menyentuh telur saya.“ Iapun dibawa polisi untuk masuk sel. Haruskah ia dipenjara karenanya? Ah, SP .. dalam situasi kritis masih bisa bercanda.

[caption caption="Memang sulap, bukan sihir ..."]

[/caption]

[caption caption="Kerangka besi di atas lantai, sebelum ditutup karpet"]

[/caption]

[caption caption="Poros memanjang"]

[/caption]

[caption caption="Pipa diperpanjang, melengkung."]

[/caption]

[caption caption="Baju longgar dimasukkan pipa, orang masuk kemudian dari bawah."]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun