[caption caption="Levitasi seniman jalanan Stuttgart, Jerman (dengan trik)"][/caption]
Levitasi. Gaya terbang melayang di udara itu jadi tema cover buku terbaru saya “I’m Happy to be 40“. Terbanggg ... I believe I can fly!
Meski sudah lama jadi trend di dunia bahkan di Indonesia, sepertinya unik kalau lewat, lihat levitasi. Nah, waktu jalan-jalan di Stuttgart tepatnya di Schlossplatz, saya termangu-mangu lihat lima orang nggaya levitasi....
"Pakkk, berhenti ... Ada yang lucu. Liattt"
"Apa sih?"
"Sini..." Lambaian tangan saya bagai magnet bagi belahan jiwa saya dan anak-anak tercinta. Kami ada di depan, menyelinap dari puluhan orang yang termangu didepan orang yang lagi gaya levitasi.
Seperti sapi yang dicocok hidung, saya garuk-garuk kepala. Kok bisaaaaaa??? Orang-orang itu seperti melayang dalam hitungan jam bukan detik.
***
Pulangnya ...
"Bukkk ... Sini ..."
"Yaaaa ... Sebentar pak"
Begitu mendekatinya yang lagi nonton tv, saya diliatin youtube. Ngakak. Rupanya gaya levitasi itu ada triknya. Oalahhhhhh ... Pertanyaan saya, mengapa selalu ada ada karpet segala, di kaki masing-masing seniman jalanan itu, terjawab sudah. ... Sempet heran, sekarang merasa bodoh. Hahaha ..... jadi tahu kenapa orang Jawa bilang; aja gumunan, aja kagetan (jangan mudah heran, jangan mudah kaget).
[caption caption="Special Head dalam America's Got Talent, tanpa trik (dok.screenshotyoutube.com)"]
Manusia Levitasi Tanpa Trik
Levitasi ala India dengan gaya bersemedi kaki bersila, sudah lama dipraktekkan. Ya. Sejak tahun 1884. Selanjutnya, media menyebut nama Yogi Pullavar atau Subbayah Pulkavar yang menggegerkan dunia dengan levitasinya. Tepatnya pada tanggal 6 juni 1936, ia memamerkannya di depan 150 orang di India selatan selama 4 menit. Sayang belum ada youtube waktu itu....
Di jaman youtube, beruntung saya melihat praktek yang mirip. Itu dilakukan oleh Special Head pada America’s got talent, di mana salah satu jurinya adalah Heidi Klum yang beken di Jerman dengan Germany’s next top model tiap Kamis malem. SP yang waktu itu umurnya 28 tahun, melakukan levitasi dengan penyangga tongkat (tanpa trik besi penampang di lantai) dalam waktu kurang lebih 63 detik. Itu membuat juri pertama yang ingin menendangnya, mengikuti 3 juri lainnya, mendukungnya untuk melaju ke babak berikutnya. Menarik tombol lampu silang merah, menjadi putih lagi.
Oh. Hidup SP tidak seperti kebanyakan orang. Mengapa? Awalnya, ia mengaku bertemu seorang guru di Turki yang mengajarinya bagaimana mengendalikan tubuh dan spiritual. SP tinggal di bus, berpindah-pindah, menyukai naik gunung dan tempat-tempat rawan dengan kaki tanpa alas! SP bahkan pernah ditangkap polisi karena praktek levitasi di pantai.Polisi menyuruhnya pergi ke alun-alun untuk praktek levitasi tapi SP menolak. Saat ia diborgol, sebelum masuk mobil ia disuruh mbegagah, dua kaki berjauhan dan polisi memeriksa tubuhnya. dia bilang “Jangan khawatir, dia hanya menyentuh telur saya.“ Iapun dibawa polisi untuk masuk sel. Haruskah ia dipenjara karenanya? Ah, SP .. dalam situasi kritis masih bisa bercanda.
[caption caption="Memang sulap, bukan sihir ..."]
[caption caption="Kerangka besi di atas lantai, sebelum ditutup karpet"]
[caption caption="Poros memanjang"]
[caption caption="Pipa diperpanjang, melengkung."]
[caption caption="Baju longgar dimasukkan pipa, orang masuk kemudian dari bawah."]
[caption caption="Sepatu tambahan, melayang di atas sepatu sungguhan yang berpijak pada piringan besi pipa"]
[caption caption="Gaya duduk tanpa tongkat;cukup besi pendek/poros masuk sepatu, besi segipanjang&karpet"]
Manusia Levitasi Dengan Trik
Nah, sebenarnya ada trik yang bisa dilakukan semua orang awam untuk praktek levitasi dalam kurun waktu berjam-jam. Ingat, berjam-jam bukan detik! Butuh persiapan panjang untuk berlevitasi.
Pertama, harus ada kursi tempat duduk (lempengan besi menopang pantat). Kedua; pipa (poros). Ketiga, plat kerangka untuk disembunyikan di dasar lantai di bawah karpet. Keempat, karpet. Kelima, baju (baik celana maupun baju atasan) yang dipakai harus panjang, longgar. Misalnya model baggy. Itu demi menyembunyikan pipa yang bisa menyangga manusia berlevitasi. Dipasangnya, satu persatu.
Ada juga yang levitasi tanpa tongkat (posisi duduk, posisi terjengkang atau posisi hampir jatuh ke belakang), ingat, di sepatu sampai sebagian tulang kakinya ada plat dan poros penyangga. Biar kuwattt melayanggggg.
Sekarang? Kompasianer mau berlevitasi dalam hitungan jam? Silakan mencoba levitasi gaya India ini. Mangga ... (G76).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
