Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

7 Alasan Mengapa Lansia Jerman Kursus Bahasa Inggris

1 Maret 2016   23:40 Diperbarui: 2 Maret 2016   01:39 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siap tidaknya seseorang menjadi tua dan berada di rumah tanpa aktivitas dan sendirian, pastinya beda dari masa muda dan kesibukan yang dikerjakan. Kalau Kompasianer beda yaaa .. kan nulis di Kompasiana. Xixixixixi.

Namanya lansia apalagi sudah duda atau janda dan anak-anak sudah mandiri dan hidup terpisah dengan orang tua, pasti hidup terasa bosan. Sepi, sunyi, senyap, sendiriiii ...

Daripada nglangut, ada baiknya memilih kegiatan baru di luar rumah. Itu kata Cvejka yang ngaku dari Yugoslavia (sekarang apa ya, nama negaranya?). Pikirnya, kursus bahasa Inggris tak hanya mengusir bosan, membunuh sepi ... tapi juga cakap berbahasa inggris.

7. Mencari lingkaran pertemanan baru yang cocok

Ute dari München mengaku, teman-teman barunya di kelas bahasa Inggris pagi tadi sepertinya menyenangkan. Maklum, tinggal di kota sekecil Tuttlingen, beda sama sarang tim Bayern München. Awalnya, motivasi utama belajar Inggris adalah karena malu, meningkat menjadi mendapat teman baru yang asyik. Biar betah di Tuttlingen, nggak balik ke metropol.

Hmmm ... Hidup tidak hanya urusan perut dan kebutuhan pribadi lain. Sosialisasi juga penting digalakkan.

Pengakuan alumni-alumni tahun pertama saya mengajar (Berchtold, Alexandria dan Claudia), meski mereka sudah tidak melanjutkan kursus lagi, pertemuan dengan teman-teman kursus masih berlangsung. Bukankah itu indah? That’s what friends are for.

***

Berdasarkan pengamatan kacamata saya, selama setidaknya 2 tahun mengajar di Volkshochschule Tuttlingen, 7 alasan tersebut masih akan berlaku bagi para peserta semester-semester berikutnya. Artinya, itu-itu lagi yang akan jadi alasan mereka belajar bahasa Inggris. Kenapa bukan bahasa asing lain? Ada siiiih lansia yang belajar bahasa Rusia, Perancis dan Italia di VHS, tetapi bukankah bahasa Inggris itu bahasa internasional? Sekali paham mak wussss ... mendunia. Cieee ...

Bagaimana dengan kompasianer? Apakah Anda sudah menguasai bahasa Inggris tak hanya pasif tetapi juga aktif? Atau “litle-litle I can“ dan “no what-what“? Ayo. Bergabunglah bersama club, kursus, lomba, pertemuan atau apa saja yang bisa mendukung Anda untuk memilikinya, mengasahnya. Yes, we can. Eman-eman kalau sudah bisa tapi mampet eh maksudnya nggak pernah dipraktekkan lalu wes hewes-hewes bablas, ilang!

Tak hanya anak muda di tanah air kita ... lansia Indonesia jangan sampai kalah semangat. Wong lansia Jerman saja semangaaaat. Let’s explore English. It’s time! Nunggu apa? (G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun