9. Berteman, berteman dan berteman yang baik
Memilih teman yang baik dan memberikan manfaat positif amat perlu. Tidak hanya membangun karakter dan kepribadian tapi juga menyemangati hidup ke depan. Sekali mendapat teman baik, jangan rusak pertemanan dengan hal-hal sepele dan bodoh karena penyesalan kemudian tiada guna.
Bayangkan kalau saya salah teman. Bukannya jadi bagus tapi jelek ... emoh kwadrat. Meskipun manusia diciptakan Tuhan dengan baik dan buruknya, kita boleh kok memilih... asal jangan rasis.
Seandainya ada teman yang tidak baik, berusaha tetap baik, kalau perlu pengaruhi semaksimal mungkin untuk menjadi baik atau menuju kebaikan. It’s possible.
10. Olahraga terus dan terus, agar tetap sehat dan fit
Sejak tahun kedua di Jerman, saya sudah gabung klub ibu dan anak, olahraga kecil. Beberapa tahun berikutnya, saya ikut klub aerobik sampai hari ini. Sebenarnya, menari juga olah raga ... sekali menari Jawa atau Bali, badan saya berkeringat. Iya lah kan bergerak, tidak stagnan.
Di klub olahraga di kampung itu, usia yang tertua adalah 80. Si nenek bilang, ia mau olah raga semampunya, sampai nggak bisa lagi dan nafas tak lagi berhembus. Teladan yang baik bagi saya. Kalau dia bisa, saya tambah bisa. Umur masih separohnya.
Orang yang rajin olah raga sama tidak itu, saya pikir beda ... dari posturnya, cara hidupnya, gaya hidupnya ... nggak percaya? Silakan bandingkan sendiri.
11. Merawat wajah dan tubuh
Menggunakan day cream, night cream dan hand and body lotion sudah wajib saya lakukan. Nggak perlu yang bermerk tapi yang sesuai dengan kulit kering saya, sudah cukup.
Meminum jamu, sayuran dan buah-buahan lebih banyak lagi adalah langkah yang baik untuk menjaga tubuh dari dalam. Haha saya masih ingat, baru suka sayur dan salat sejak SMA, sebelumnya benciiiii. Sekarang cinta!