Jika ada orang yang tidak suka dan berbicara negatif atau underestimate, biarkan dan buktikan kalau tetap bisa.
6. Seks romantis rutin
Kami termasuk pasangan yang romantis. Bisa ketawa-tawa sepanjang hari, bisa pacaran sepanjang hari sampai diledekin anak-anak tapi pernah juga lah, marah sepanjang hari. Namanya manusiaaa.
Berhubungan seks dengan suami tidak hanya kewajiban tapi juga sebuah relaksasi. Menikmati cinta yang tumbuh bersemi, tak pernah mati. Ide-ide gila dari suami kadang bikin saya ngakak berkali-kali.
Mulai dari yang seks quicky sampai berjam-jam, kami nikmati agar udara tak berasa hampa.
7. Travel sebanyak mungkin
Sejak single, saya memang suka jalan. Ke mana aja. Ke luar negeri, dalam negeri kami tempuh. Sekarangpun tambih asyik, masih sama-sama travel. Bersama anak-anak malah. Pernah satu dua kali sendiri, ada asyik nggaknya. Mumpung anak-anak masih mau diajak, travel sebanyak mungkin bersama mereka ... exploring Germany, exploring this world.
Eastern, here we’ll come!
8. Menulis buku lagi, lagi dan lagi
Setiap hari saya menulis. Maaf sekali kalau saya nulis di Kompasiana disambi-sambi jadi nggak bisa balas komentar langsung, ya. Ada segunung pekerjaan rumah tangga, ada anak-anak yang masih butuh banyak perhatian, ada naskah-naskah buku yang harus diselesaikan.... Oh ... roller coaster! Hidup serasa lebih hidup, nggak monoton.
Tidak ada target satu tahun satu buku. Kalau bisa dua atau tiga dalam setahun mengapa tidak? Kalau tidak ada satu buku pun dalam setahun ... sayang, kann? Life is so short. Nggak bisa punya warisan (buku), eman-eman. Menulis adalah kegiatan berbagi ilmu dan pengalaman. Siapa tahu bermanfaat dan menginspirasi orang lain meski hanya segelintir? Berbaginya sampai ke promo buku dengan seminar dan talk show.