Dasar orangnya bawaannya hip hip ceria, ketawa terus. Sekali ketawa seperti gempa, kalau nggak kuat dengernya bisa jantungan. Hohoho....
2. Merayakan ulang tahun
Ketika merancang pesta Indonesia besar-besaran dengan rencana tamu 300-500 gagal, saya tak patah arang. Saya banting setir dengan mengadakannya sendiri, mengambil momen ultah 40 tahun. Hasilnya dari 100 undangan yang hadir 80-90 an, sudah bagus. Acara bertajuk “Indonesien Paradise der 17.000 Inseln“ itu menjamu tamu dengan makanan dan minuman Indonesia, tarian, lagu dan foto dari negeri asal saya. Bahkan malam itu berubah menjadi malam charity, di mana mereka menyumbang untuk kemudian saya teruskan kepada Rumah Bahasa Semarang dan yang membutuhkan.
3. Semakin mencintai keluarga
Merasakan siraman cinta dari suami dan anak-anak memang penting. Membuat saya jadi bersyukur. Panik tiap pagi mengirim anak-anak ke sekolah, suka sebel dengan anak-anak dan suami yang bikin rumah berantakan, omelan saya pada mereka tiap hari karenanya ... wow, semua masih terasa indah. Kalau mereka dewasa pasti ngangeni. Kok sepi? Hahahaha ....
Membagi waktu bersama mereka juga tak mudah. Demi bukti cinta saya pada mereka, waktu saya bagi. Pagi, siang, sore, malam ... waaaaah! I love them-they love me, we are a happy family.
4. Banyak melakukan kegiatan sosial
Sudah sejak di Indonesia saya gabung LSM yang banyak melakukan kegiatan sosial. Kegiatan seperti charity sudah tak asing lagi. Sudah beberapa kali saya melakukannya di Jerman. Mengumpulkan dana untuk korban Merapi, untuk anak-anak panti asuhan, anak-anak SLB, membuat sumur, program Afrika dan masih banyak lagi .... Gana’s project for Indonesia! Keinginan untuk itu semakin menggebu. Kalau saya mati, harta tidak bisa dibawa lagi.
5. Mencoba lebih sabar lagi
Merasa berbeda dengan ibu. Sosok perempuan yang dicintai ketujuh anaknya, lembut dan sabar. Nggak kayak saya ....
Bagaimanapun, kalau dahulu gampang nyap-nyap, sekarang hitung-hitung ... kapan waktu yang pas untuk mengekspresikannya. Menahan diri. Nggak mudah memang tapi bisa kalau belajar sedikit demi sedikit.