Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pengalaman Perbaiki Shutter Otomatis Kamera DSLR yang Rusak

5 Januari 2016   20:58 Diperbarui: 5 Januari 2016   22:06 1585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kita memang partner sejati. We’re a good team work.“ Suami mencium saya. Kamera sudah diperbaiki. Sudah dicoba. Perfect! Berhasil .... Setelah suami memutar lensa dan membukanya, ia ambil semua mur (4 buah) dengan obeng mini, ia ganti film bagian yang rusak/putus dengan spareparts baru. Akhirnya, saya berhasil memasukkan spareparts yang sudah dipasangnya. Bahannya mirip film kamera jadul tapi bersayap kanan dan kiri. Kami masukkan sayapnya ke dalam lubang berwarna putih di kanan (3 lubang) dan di kiri (2 lubang). Biar mudah masuk, didorong dengan tusuk gigi dengan cara tusuk gigi dimasukkan ke lubang kecil sayap hingga masuk ke kolom putih. Oh, ya harus hati-hati dengan plastik kecil berwarna putih susu, bentuknya mirip mur pendek. Kalau jatuh dan hilang bisa payah. Itu harus dikaitkan di antara piringan hitam yang melingkar di lensa. Supaya tidak bergerak atau stabil pada posisi. Dua piringan hitam yang memiliki lubang harus berbanding lurus. Caranya dengan menggunakan batang tusuk gigi agar lubang piringan pertama dan kedua, lurus.

“Hahaha ... “ Tawa saya meledak. Awalnya, suami sudah PD kabar-kabari mau mengerjakan sendiri eeee ... lalu 5 menit kemudian telpon dari kantornya. Gini bilangnya:

“Buuuukk ... tolong bawa dua batang tusuk gigi lalu bantu aku ya ...“ Keluhannya, tangannya kegedean. Memperbaiki kamera terlalu rumit. Nylempit. Butuh jari lentik (uhuk). Akhirnya, saya yang ngerjain. Dia yang perintah. Haha ....

“Halahhhhh ....“ Postingan soal bank di Kompasiana saya tinggal dan melaksanakan perintahnya. Seperti sapi dicocok hidung.

***

Semoga bermanfaat bagi teman-teman penyuka fotografi yang punya masalah serupa (shutter otomatis kamera DSLR rusak). Tentu saja kalau garansinya sudah habis seperti punya saya lho, yaaaaa. Kalau garansi dari toko masih ada, memang harus dikirim ke agen resminya.

Mencoba memperbaiki kamera (lama) sendiri juga nggak sulit. Nggak lama. Murah lagi. Tinggal baca langkah-langkahnya dan memandangi gambar di internet, sudah.

Bayangkan kalau saya harus mengirimnya ke reparasi kamera, butuh paling tidak seminggu (termasuk waktu pengiriman, reparasi dan pengembalian). Ongkosnya, di kisaran 125€. Untuk uang segitu, ditambah sedikit bisa dibelikan Canon 1200D. Uang sebesar 299€ dapat kamera, tas dan kartu. Komplit! Kamera saya Canon EOS 500D sudah kurang lebih 7 tahun dipakai (wajar kalau shutter-nya rusak). Ternyata tidak tinggal pakai saja, bisa memperbaikinya (bersama suami). Selamat mencoba. (G76)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun