Tak berapa lama setelah kutak-kutik gambar yang belum beres, saya hubungi Lis pada pukul 09.00.
"Jangan lupa jam 10.00 ya. Kamu nari pas pembukaan." Peringatan itu untuk alarm Lis bahwa dia hanya punya waktu sejam untuk sampai ke UPGRIS di lobi. Gak boleh telat. Saya paling takut kalau ada hal yang tak beres hari itu. Saya kan PIC nya.
"Sipp ...". "Adik" temuan saya di Kompasiana itu mengiyakan. Saya legaaaa ....
Satu jam berlalu.
"Sudah pukul 10.00, kita mulai sekarang?" Mbak Nita MC Kampus mendekati saya.
"Aduuuh, yang nari belum datang lagi dalam perjalanan. Bagaimana kalau narinya setelah pembukaan?" Cemas-cemas tak bergembira. Lis kok ilang?
"Sebenarnya tari lebih baik sebelum acara pembukaan." Perempuan berjilbab itu menolak usul saya kalau acara dibuka dulu baru nanti 30 menit kemudian tarian.
"Kamu di mana?" Sibuk tangan saya ketak-ketuk keyboard HP.
"Taksiiiiiii ...." Listhia menyebut alat transportasi lux yang dipilihnya.
"Aduhhhhh ..." Kecemasan saya belum juga punah.
Tak berapa lama, Lis sudah nongol di antara anak tangga menuju lobi.