“Waduuuuh, sudah punya banyak di rumah kan, buk?“ Keningnya ditepuk dengan tangan gaban.
“Jangan khawatir, pak, gratis. Tadi penjualnya kasih hadiah, kok.“ Begitu bangganya wanita seperti saya kalau dapat barang murah apalagi ... gratis. Betul?
“Ah, dasar kamu. Bling-bling, ya?“ Suami meledek. Padahal sumpaaaah, saya kenal orangnya saja nggak.
“Nggak, kok, pak. Mungkin karena tampang kelihatan kasihan, makanya dikasih ini.“ Kami pun ngakak bersama. Geleman? Ah, ya ... rejeki tak boleh ditolak. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H