Waktu sekolah dulu, saya masih ingat pelajaran agama yang diajarkan. Di sana, saya belajar tentang percaya akan adanya malaikat. Rukun iman kedua; iman atau percayakepada malaikat-malaikat dengan tugasnya masing-masing.
Ternyata di Jerman, mayoritas masyarakat Katholik juga percaya akan adanya malaikat, khususnya Schutzengel alias guardian angel atau malaikat penyelamat. Seperti apa ya rupanya?
Beruntung sekali pada masa menjelang natal, museum dekat rumah menyambut hari besar itu dengan menyelenggarakan pameran para malaikat. Malaikat itu pasti berbeda dengan malaikat asli yang saya pelajari waktu sekolah. Mereka itu imitasi, bisa berasal atau terbuat dari bahan apa saja dan merupakan milik pribadi yang dipinjam museum untuk sekian minggu dipamerkan kepada publik, lalu kembali kepada pemiliknya lagi. Bukan malaikat sungguhan.
[caption id="attachment_386209" align="aligncenter" width="360" caption="Lukisan malaikat Peilung anak-anak"][/caption]
***
Yaaa ... pintu museum dibuka. Seorang penjaga menyapa kami. Sebuah kotak celengan sebagai tempat menyumbang ada di meja. Pameran ini gratis, kalau mau menyumbang, silakan.
Kami pun menaiki tangga untuk menyaksikan para malaikat dipajang. Seru, dari model tua sampai desain yang terbaru. Dari bahan polyresin sampai kain. Dari yang kecil sampai yang segedhe gaban ada.
[caption id="attachment_386210" align="aligncenter" width="410" caption="Aloisius"]
[caption id="attachment_386213" align="aligncenter" width="410" caption="Malaikat mengitari keluarga"]
[caption id="attachment_386214" align="aligncenter" width="360" caption="A guardian angel"]
[caption id="attachment_386239" align="aligncenter" width="360" caption="Malaikat dalam warna"]
Ada satu yang menarik, gambar malaikat terbesar. Itu kisah malaikat masyarakat Bayern yang bertampang sangar. Ada kartun dan film tentangnya. Meskipun bentuknya tidak seindah yang saya bayangkan, ia tetap malaikat (rekayasa ala orang Munchen). Namanya malaikat Aloisius. Ini diciptakan oleh Ludwig Thoma pada tahun 1911. Malaikat ini diceritakan berbaju putih, berkumis, bertopi seperti masinis, bersayap putih, senang bermain harpa, suaranya fals tapi menghibur.
[caption id="attachment_386215" align="aligncenter" width="360" caption="Dari bahan rajutan"]
[caption id="attachment_386216" align="aligncenter" width="360" caption="Dari bahan karung goni"]
[caption id="attachment_386217" align="aligncenter" width="360" caption="Model sakini"]
[caption id="attachment_386218" align="aligncenter" width="351" caption="Berpelukan"]
[caption id="attachment_386219" align="aligncenter" width="352" caption="Pernah lelah"]
[caption id="attachment_386220" align="aligncenter" width="360" caption="Aih, cantiknya oranye dan pink!"]
[caption id="attachment_386221" align="aligncenter" width="360" caption="Hiasan jeruk kering dalam tampahnya"]
[caption id="attachment_386222" align="aligncenter" width="384" caption="Lesehan"]
[caption id="attachment_386223" align="aligncenter" width="360" caption="Rajinlah membaca ...."]
[caption id="attachment_386224" align="aligncenter" width="384" caption="Menikmati Musik"]
[caption id="attachment_386228" align="aligncenter" width="360" caption="Membaca, bikin periksa"]
[caption id="attachment_386229" align="aligncenter" width="360" caption="Hiasan seperti ini harganya minimal @20€ an ..."]
[caption id="attachment_386230" align="aligncenter" width="346" caption="Dari kulit kayu yang digergaji"]
[caption id="attachment_386231" align="aligncenter" width="360" caption="Cantik!"]
[caption id="attachment_386232" align="aligncenter" width="369" caption="Bermain Musik"]
[caption id="attachment_386233" align="aligncenter" width="369" caption="Biasa ditemukan di kuburan untuk hiasan"]
[caption id="attachment_386234" align="aligncenter" width="384" caption="Tertidur...."]
[caption id="attachment_386235" align="aligncenter" width="360" caption="Membaca lagi ...."]
[caption id="attachment_386236" align="aligncenter" width="384" caption="Lucu, ya...."]
[caption id="attachment_386237" align="aligncenter" width="360" caption="Bawa lilin"]
[caption id="attachment_386238" align="aligncenter" width="384" caption="Pesta lilin"]
[caption id="attachment_386240" align="aligncenter" width="384" caption="Biasa ada di gereja-gereja"]
[caption id="attachment_386241" align="aligncenter" width="384" caption="Berdoa"]
[caption id="attachment_386242" align="aligncenter" width="384" caption="Seukuran ibu jari, berorkestra"]
[caption id="attachment_386243" align="aligncenter" width="384" caption="Belajar pada Santa"]
[caption id="attachment_386244" align="aligncenter" width="360" caption="Hasil prakarya dan panduan cara membuatnya "]
Malaikat imitasi. Benda ini banyak dikoleksi teman-teman yang saya kenal. Mereka percaya, ini akan jadi malaikat penyelamat dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Ah, memang kehidupan, ada saja celaka dan naas akan terjadi. Kalau tidak ada malaikat pasti tidak selamat. Sampai hari ini, saya ingat-ingat betul kejadian mobil saya meluncur dari bukit dekat hutan ngglondor ke lembah, kemudian kembali lagi ke saya. Bayangkan, saya seperti di film Hollywood, mengejar mobil berisi dua anak gadis yang meluncur di antara salju. Subhanallah, ada malaikat penjaga. Mobil dan anak-anak selamat. Atau cerita pohon setinggi 2 meter di belakang saya yang tumbang setelah saya lewat dua jangkah ke depan?
Buku tamu di depan pintu, kami isi. Saya sudahi memandangi wujud fantasi malaikat-malaikat penyelamat itu. Mereka memang indah. Mengingatkan akan tugas malaikat-malaikat yang saya percaya, tugas mereka lebih mulia lagi. Selamat berdoa untuk tahun baru 2015, bagi kebahagiaan, kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan kompasianer, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Lebih damai. Oh, salju sudah turun hari ini. Selamat sore. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H