Aku terdiam, kemudian memandang satu persatu kata-kata yang sedang berjoget. Kuperhatikan dengan teliti, terlihat dari pori-pori tubuh mereka keluar cairan seperti keringat. Aromanya busuk menusuk hidung. Dibeberapa bagian lipatan tubuhnya keluar duri-duri tajam.
Joget terus berlangsung. Tepuk tangan meriah masih menggema, namun dalam hati aku bersumpah tak mau lagi lewat jalan tadi.
------
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!