Aku terdiam, kemudian memandang satu persatu kata-kata yang sedang berjoget. Kuperhatikan dengan teliti, terlihat dari pori-pori tubuh mereka keluar cairan seperti keringat. Aromanya busuk menusuk hidung. Dibeberapa bagian lipatan tubuhnya keluar duri-duri tajam.
Joget terus berlangsung. Tepuk tangan meriah masih menggema, namun dalam hati aku bersumpah tak mau lagi lewat jalan tadi.
------
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!