Kehadiran neneknya menjadi faktor pelindung yang penting dalam membangun kembali resiliensi Adfa. Ia menemukan kembali rasa aman dan dukungan emosional yang sebelumnya hilang.
Kebangkitan menurut teori Hierarki Kebutuhan Maslow (1943) Seteah merenung, Adfa memutuskan untuk memulai lembaran baru. Ia pindah ke SMA dan bertekad memperbaiki hidupnya. Hari-hari pertama di SMA tidak mudah. Ia merasa tertinggal jauh dari teman-temannya, tetapi kali ini ia tidak menyerah.
Adfa mulai belajar dengan giat, bertanya jika tidak paham, dan mengganti kebiasaan buruk dengan hal-hal yang lebih bermanfaat. Dalam perjalanan ini, Adfa memenuhi tingkatan kebutuhan dalam Hierarki Kebutuhan Maslow:
Kebutuhan Fisiologis dan Keamanan seperti Tinggal bersama neneknya memulihkan kebutuhan dasar dan rasa aman. Kebutuhan Kasih Sayang dan Rasa Memiliki oleh adfa dukungan neneknya mengembalikan rasa dicintai. Kebutuhan Penghargaan yang terjadi pada adfa nilainya meningkat, ia mendapatkan kepercayaan diri dan penghargaan dari lingkungan.
Ketika duduk di kelas 12, Adfa bermimpi melanjutkan pendidikan ke universitas. Meski kondisi ekonomi keluarganya sulit, ia tidak menyerah. Ia berusaha keras mendapatkan beasiswa. Dengan disiplin tinggi, Adfa belajar hingga larut malam, aktif dalam berbagai kegiatan akademik, dan akhirnya diterima di universitas impiannya.
Kesuksesan Adfa mencerminkan tahap tertinggi dalam hierarki Maslow, yaitu aktualisasi diri. Selain itu, nilai-nilai yang diajarkan neneknya mencerminkan pendidikan karakter (Thomas Lickona):
- Moral Knowing: Pentingnya kerja keras dan kesabaran.
- Moral Feeling: Dukungan neneknya membentuk empati dan motivasi.
- Moral Action: Adfa menunjukkan perubahan nyata dengan prestasi akademik dan pengabdian sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Erikson, E. H. (1968). Identity: Youth and crisis. W. W. Norton & Company.
Masten, A. S. (2001). Ordinary magic: Resilience processes in development. American Psychologist, 56(3), 227--238.
Maslow, A. H. (1943). A theory of human motivation. Psychological Review, 50(4), 370--396.