Namun hal itu bukan jadi penghalang bagi para penari untuk tetap menunjukan ekspresi menjiwai tarian yang mereka bawakan. Latar panggung yang diatur sedemikian rupa terlihat sederhana namun klasik.Â
Suasa lingkungan pedesaan tetap dapat terlihat dari property yang digantungkan pada latar panggung, seperti kipas anyaman bambu dan sapu lidi. Penampilan tari jaipong yang dibawakan oleh penari dari Sanggar Arum Sari ini berdurasai selama kurang lebih tujuh menit. Cuaca cerah kian mendukung penampilan mereka dari awal hingga akhir tarian.
Dari segala unsur yang terlihat dalam penamilan tari jaipong dari Sanggar Arum Sari, sudah jelas bahwasannya pertunjukan virtual ini memiliki persiapan yang matang. Bukan berarti pertunjukan virtual dapat dengan mudah diselenggarakan tanpa harus memikirkan banyak hal. Sejatinya penampilan pentas seni virtual merupakan representasi dari pertunjukan langsung tanpa media perantara.Â
Pada dasarnya acara virtual ini menayangkan tiga kesenian asal Kota Bandung yang ditampilkan dalam satu hari namun diunggah dalam tiga video terpisah. Tiga kesenian tersebut diantaranya Pertunjukan Virtual Bringbrung, Pertunjukan Virtual Calung Awi, dan Pertunjukan Tari Jaipong.Â
Sesuai dengan tema yang diangkat yaitu Pertunjukan Lintas Seni di Masa Pandemi, penampilan pentas seni ini tidak hanya terfokus pada satu jenis kesenian. Namun dari ketiga video tersebut, pertunjukan tari jaipong lah yang memiliki viewers terbanyak hingga mencapai dua ratus turuh puluh enam kali ditayangkan. Diketahui video ini diunggah pada tanggal 23 April 2021 lalu oleh channel YouTube "This is Bandung".
Pertunjukan Lintas Seni di Masa Pandemi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendorong kreativitas masyarakat Kota Bandung melalui komunitas binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam penyajian kesenian pada ruang lingkup virtual.Â
Tujuan lainnya adalah untuk mengedukasi masyarakat untuk melakukan pemberdayaan seniman melalui cara dan media yang berbeda serta memperkuat eksistensi kelompok kesenian dimasing-masing wilayah.
Dewasa ini, pertunjukan seni virtual seperti yang diadakan oleh Disbudpar Kota Bandung bersama CCL sudah bukan peristiwa yang jarang ditemui. Pemerintah daerah wilayah lain beserta para seniman di Indonesia juga melakukan pertunjukan seni virtual sebagai upaya untuk tetap mempertahankan kesenian meski dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pertunjukan secara langsung (offline). Pertunjukan seni virtual kerap menjadi hiburan gratis bagi masyarakat yang ingin mendapatkan hiburan yang bernilai kebudayaan.Â
Selain itu keuntungan pertunjukan seni virtual adalah bentuk pengenalan budaya ke segala penjuru dunia dan tidak hanya diakses oleh masyarakat Indonesia saja. Mengingat bahwasannya virtual ini dapat menghubungkan manusia satu dengan yang lainnya menggunakan jaringan internet. Dengan demikian penampilan seni virtual tetap memiliki keuntungan bagi para pelaku kesenian dan juga wilayah tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H