Melalui akuisisi ini juga ZBRA berhasil mengubah ekuitas  dari negatif menjadi positif. Dari yang awalnya minus Rp 10,7 miliar berubah menjadi positif di angka Rp 1,3 triliun di kuartal III tahun 2021.Â
   4. Nasib Garuda yang Diujung Tanduk
Nasib buruk terhadap maskapai berplat merah ini semakin santer terdengar. Bukan hanya gagal saat melakukan IPO pada 2011 lalu, kini Garuda Indonesia terancam pailit karena kondisi keuangan yang makin berdarah-darah sejak pandemi Covid-19.Â
Pada Juni 2021 lalu, Garuda Indonesia sempat memiliki hutang 4,9 miliar dolar AS atau setara RP. 70 Triliun. Hutang tersebut terus meningkat sekitar Rp 1 triliun setiap bulan karena penundaan pembayaran tiap tahunnya. Sampai saat ini, Garuda sudah melakukan PHK hingga pengembalian pesawat pada lessor. Â
Bahkan Garuda juga tengah menghadapi sidang gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang bisa berujung status pailit. Â menurut Dahlan Iskan, kini bisnis Garuda Indonesia bergantung pada PT Pertamina (Persero). Hal ini berhubungan dengan peran Pertamina terus-menerus mengirim bahan bakar kepada Garuda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H