Mohon tunggu...
Herawati Suryanegara
Herawati Suryanegara Mohon Tunggu... Buruh - Penyuka Langit, penyuka senja.

aku... ya ...aku!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bias

19 Maret 2014   07:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:46 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh. Herawati Suryanegara

Tunggu..

jangan pergi dulu!

akan keceritakan tentangnya,

tentang seorang perempuan

ya, perempuan  yang selalu ingin bersamamu

ia  tampak mencari dan selalu mencarimu

adakah kau tahu itu?

Dari malam hingga kesubuh

kulihat  letih sudah  jemarinya  menuliskan sebuah nama,

nama  yang sama berkali-kali dan kupastikan, itu adalah namamu !

ya,itu namamu. Sosok yang juga ku mengenalinya.

Aaaaaah..

Aku melihat, mata perempuan itu mulai basah

sepertinya rinai hujan tak mampu membuatnya mengantuk

pintupun terbuka, hendaknya ia pergi menyatu dengan lalu angin

entah menuju kemana, yang pasti ia akan mencarimu

hening..

kuajak perempuan itu kembali ,kukatakan,“ berhentilah! “

Kelelahamu tak kan pernah bermakna banyak untukmu

Ia melenguh demikian dekat, demikian lekat

Pulanglah!

Ia  bukan untuk nyatamu,

jangan mengeluh

jangan menggaduh

tidurlah, hai perempuan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun