PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau yang biasa disingkat sebagai KAI adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan, mengatur, dan mengelola seluruh jasa angkutan kereta api di Indonesia. PT KAI tidak hanya mengandalkan jasa angkutan kereta api sebagai pendapatannya. Namun PT KAI juga memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Diantaranya seperti pengelolaan properti yang berhubungan dengan jasa kereta api, restoran di kereta api, dan di stasiun, termasuk jasa catering dan distribusi logistic. Hal ini dilakukan dengan seiring berkembangnya tuntutan pasar serta dinamika dunia usaha.
PT KAI merupakan salah satu organisasi yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, PT KAI dapat semakin maju dan berkembang. Namun hal tersebut dapat terjadi karena adanya seorang pemimpin yang mampu memberi pengaruh dan menciptakan budaya yang positif dalam PT KAI. Salah satu pemimpin yang pernah sangat berpengaruh bagi PT KAI adalah Ignasius Jonan.
Ignasius Jonan merupakan seseorang yang lahir di Singapura pada tanggal 21 Juni 1961. Ia pernah menjalani pendidikan di beberapa universitas di Indonesia dan luar Indonesia seperti, Universitas Tufs, Universitas Harvard, Columbia Business School, Universitas Stanford, dan Universitas Airlangga. Ignasius Jonan menjabat sebagai Direktur Utama di PT KAI sejak tahun 2009. Namun jabatannya di PT KAI hanya berjalan sampai tahun 2014. Ia sempat dijadikan sebagai Menteri Perhubungan sampai tahun 2016, lalu tidak lama kemudian ia diangkat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Oktober 2016.
Selama masa kepemimpinannya di PT KAI, ia telah membawa banyak perubahan yang cukup signifikan terhadap PT KAI. Hal-hal yang mengalami perubahan adalah strategi, system, pola piker, budaya, dan penggunaan teknologi dari PT KAI. Â Contoh perubahan nyata yang sangat mudah dan mencolok untuk dilihat adalah adanya AC (pendingin ruangan) di dalam kereta ekonomi, menghilangkan budaya memperbolehkan penumpang naik di atap kereta api, menyingkirkan para pedagang kaki lima yang ada di dalam kereta, dan mengubah system tiket menjadi e-ticketing. Ketika hal tersebut dilakukan, wajah PT KAI yang dikenal oleh masyarakat umum langsung berubah. PT KAI menjadi memiliki transportasi umum yang lebih berkelas dibandingkan sebelumnya (S. dan Jerry 2016).
Leadership is a half of talent, a half of journey - Ignasius Jonan
Perubahan tidak hanya terjadi pada produk (kereta) yang dimiliki oleh PT KAI, namun perubahan juga terjadi pada budaya dalam organisasinya. Ignasius Jonan melakukan peningkatan kenaikan gaji pada beberapa pegawai, lalu perubahan pada system yang ada di dalam PT KAI yaitu dengan melakukan transparansi internal dengan adanya code of conduct. Ia juga menerapkan system reward dan punishment kepada para pegawai untuk memperbaiki seluruh kinerja yang ada.
Namun, penolakan terjadi dan sangat terlihat di masyarakat umum. Salah satu penolakannya adalah perubahan system tiket konvensional menjadi e-ticketing. Walaupun penolakan terjadi, Jonan tetap secara tegas menjalani perubahan tersebut. Ia memberikan penertiban dan sosialisasi kepada para masyarakat terkait dengan perubahan tersebut. Perubahan yang dilakukan berjalan cukup lancar. Hal itu dilihat dari kenaikan jumlah pengguna jasa transportasi tersebut. Kenaikan terjadi sebesar 20% yaitu 575.134 pengguna KRL per harinya (telkomsolution, 2013).
Perubahan-perubahan yang telah dilakukan Jonan tersebut membawa dampak positif bagi PT KAI itu sendiri. Banyak berita yang mengatakan bahwa, sebelum kepemimpinan Ignasius Jonan, anggaran di PT KAI sangat tidak teratur. Anggaran yang tidak teratur tersebut menyebabkan banyak kerugian bagi PT KAI. Pada tahun 2008, PT KAI mengalami kerugian sebesar Rp. 80 miliar. Namun Jonan berhasil membawa PT KAI untuk mencapai keuntungan di bawah kepemimpinannya. Â Hal ini dapat terjadi tentu karena adanya perubahan-perubahan dari yang buruk menjadi lebih baik.
Ignasius Jonan mampu membawa perubahan dalam PT KAI dikarenakan ia sangat konsisten terhadap visi dan misi yang ia miliki. Sehingga ia memberi pengaruh terhadap para karyawan yang ada di dalam PT KAI untuk bersama-sama mewujudkan visi dan misi yang dimilikinya. Keberhasilanya tersebut dianggap hebat oleh banyak orang, sehingga ia mendapatkan beberapa penghargaan. Penghargaan-penghargaan yang ia pernah dapat selama menjadi Direktur Utama PT KAI adalah:
- The Best CEO (2014)
- People of The Year (2013)
- Marketeers of The Year (2013)
- Best of the Best CEO BUMN (2013)
When you can not control what's happening, Challenge yourself to control the way you respond to what's happening - Ignasius Jonan
Kepemimpinan Ignasius Jonan diidentifikasi sebagai kepemimpinan transformasional. Karena segala yang ia lakukan bertujuan untuk membawa perubahan pada visi, misi, dan budaya dalam PT KAI. Menurut Daft (2018) kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang memiliki kekuatan untuk membawa suatu perubahan kepada bawahan ataupun organisasi secara signifikan. Kepemimpinan transformasional akan lebih berfokus pada kualitas visi, nilai, dan ide-ide dalam membangun hubungan, serta menginspirasi orang-orang dalam berpatisipasi organisasi. Oleh karena itu, kepemimpinan ini akan kurang menggunakan aturan-aturan yang sudah ada sebelumnya. Kepemimpinan ini wajib memiliki kemampuan untuk memahami setiap orang yang ada di dalam organisasi agar dapat berkomunikasi dengan baik, sehingga dapat melakukan pendekatan kepada bawahannya.
Dapat disimpulkan bahwa, kepemimpinan transformasional yang dimiliki oleh Ignasius Jonan menghasilkan perubahan untuk jangka panjang. Perubahan jangka panjang tersebut dikatakan sukses karena membawa dampak positif atau keuntungan kepada PT KAI secara berkelanjutan. Oleh karena itu tidak heran kalau Ignasius Jonan memperoleh begitu banyak penghargaan dalam waktu yang singkat.
Referensi:
Daft, R. L. (2018). The Leadership Experience. In Marketing Management (Vol. 12, Issue 3). Cengage Learning. https://doi.org/10.1177/107621758801100610
https://santrimilenial.net/transactional-leadership-vs-transformational-leadership/
Telkom Solution. (2013). "Telkom Siap Implementasikan E-Ticketing KCJ Jakarta". http://www.telkomsolution.com/news/it-solution/telkom-siap-implementasikan-e-ticketing-kcj-jakarta.
S., Hermina, and Indrawan Jerry. 2016. "Kepemimpinan Transformasional: Ignasius Jonan." Journal of Politics and Democracy Studies, 77--99.
https://www.kai.id/static/company-profile/company_profile_2021.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H