Pencetusan Risalah tersebut di masjid Istiqlal ternyata tidak disetujui oleh Imam besar masjid Istiqlal,  Nasaruddin Umar  "  Saya minta kegiatan politik praktis di masjid Istiqlal sebaiknya jangan  jangan dilakukan,  makanya saya tidak datang.  Saya sudah sampaikan nggak boleh Istiqlal dipakai untuk acara tersebut "  Demikian ucap Nasaruddin Umar.  Dan keberatan mengenai lokasi Istiqlal yang dipilih, sejumlah ulama dan tokoh politik, yang dipergunakan mendeklarasikan Risalah Istiqlal,  datang dari  Masdar Masudi,  wakil ketua umum Dewan Masjid Indonesia. " Masjid seharusnya dipisahkan, diselamatkan, dan dilindungi  dari kepentingan kekuasaan yang bersipat antagonis. Saya Kira bukan pada tempatnya " ucap Masdar.
Lantas apa yang bisa dipetik dari sesuatu yang terkadang bertentangan satu sama lainnya. Bertentangan dalam ketidak baikan. bertentangan dalam hukum dan hubungan sosial yang selama ini terjalin dengan tidak memandang sama sekali, apakah itu ras, minoritas apalagi agama.Â
Mohon diluruskan apabila pemikiran yang cetek ini keliru....... menilik dari kejadian demi kegaduhan, demo tentang penistaan agama, saat dan menjelang pilkada menyangkut keyakinan atas dasar sentimen, apakah berasal dari sini... ?Â
Saya adalah satu dari sekian juta umat Indonesia yang mengharap dan berdoa, Â PILKADA BERJALAN DAMAI.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H