Mohon tunggu...
Gacoor
Gacoor Mohon Tunggu... Buruh - Lelaki

Hari ini harus berhasil, besok harus dapat, lusa akan memetik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Deklarasi Itiqlal dan Demo Dimulai

27 Oktober 2016   00:57 Diperbarui: 27 Oktober 2016   01:28 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pencetusan Risalah tersebut di masjid Istiqlal ternyata tidak disetujui oleh Imam besar masjid Istiqlal,  Nasaruddin Umar  "  Saya minta kegiatan politik praktis di masjid Istiqlal sebaiknya jangan  jangan dilakukan,  makanya saya tidak datang.  Saya sudah sampaikan nggak boleh Istiqlal dipakai untuk acara tersebut "  Demikian ucap Nasaruddin Umar.  Dan keberatan mengenai lokasi Istiqlal yang dipilih, sejumlah ulama dan tokoh politik, yang dipergunakan mendeklarasikan Risalah Istiqlal,  datang dari  Masdar Masudi,  wakil ketua umum Dewan Masjid Indonesia. " Masjid seharusnya dipisahkan, diselamatkan, dan dilindungi  dari kepentingan kekuasaan yang bersipat antagonis. Saya Kira bukan pada tempatnya " ucap Masdar.

Lantas apa yang bisa dipetik dari sesuatu yang terkadang bertentangan satu sama lainnya. Bertentangan dalam ketidak baikan. bertentangan dalam hukum dan hubungan sosial yang selama ini terjalin dengan tidak memandang sama sekali, apakah itu ras, minoritas apalagi agama. 

Mohon diluruskan apabila pemikiran yang cetek ini keliru....... menilik dari kejadian demi kegaduhan, demo tentang penistaan agama, saat dan menjelang pilkada menyangkut keyakinan atas dasar sentimen, apakah berasal dari sini... ? 

Saya adalah satu dari sekian juta umat Indonesia yang mengharap dan berdoa,  PILKADA BERJALAN DAMAI. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun