Sampai dirumah saya dan istri membahas pencopetan itu. Istri berpendapat pencopetnya perempuan, dasarnya barang bukti yang ada, karena apa mungkin laki-laki beli pembalut, pastinya malulah. Saya beragumen bisa perempuan bisa lelaki, barang tersebut mudah didapat, bisa saja dia minta tolong dengan rekan wanitanya. Yang pasti pencopet lebih jeli dari yang dicopet. Untuk tidak mengalihkan perasaan kehilangan dari korban, dia mengganti dompet tersebut dengan pembalut wanita, yang ketebalan dan lekukannya hampir menyamai dompet disaku celana. Yaah... gumpalan pembalut itu ketika saya raba pada saku celana, perasaan gumpalan dompet yang ada. Artinya dompet aman, eeh ga taunya berubah wujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H