Bagaimana Hati Bekerja Sebagai Faktor Pemicu Pornografi ?
Hati yang dimaksud disini, bukanlah hati dalam artian liver atau hati yang jahat atau hati yang berniat. Tetapi hati yang dimaksud adalah hati yang mengalami Kekosongan, Terluka, dan Kecewa yang tidak segera diisi atau disembuhkan oleh Tuhan.
Di dalam setiap hati manusia terdapat satu tempat yang hanya merupakan tempat Tuhan. Tempat ini tidak bisa diisi oleh benda ciptaan apapun yang lain, selain oleh Tuhan sendiri. Â
Sejak manusia masuk jatuh ke dalam dosa, manusia terpisah dari Tuhan dan kini bagian dari diri manusia yang mestinya diisi oleh Tuhan kemudian menjadi kosong akibat masuknya dosa, dari sinilah terciptanya "lubang" di dalam hati manusia.Â
Hati yang mengalami kekosongan akan selalu merasa gelisah dan tidak puas, dan jika hati ini tidak diisi dengan Tuhan, hati yang mengalami kekosongan itu akan mulai mengisinya dengan "nafsu" salah satunya kehausan terhadap seks sehingga terjerat pornografi.
Seseorang yang mengalami luka hati dan tidak segera membawa luka hati itu untuk disembuhkan, lama-lama hati yang terluka itu akan menjadi celah untuk masuknya pornografi, dan lama-lama mencengkram dan membuat kecanduan. Hati yang terluka bisa timbul karena dsindir, dihina, ditolak, dan diperlakukan tidak baik.Â
Orang yang hatinya terluka pada suatu titik akan menyadari bahwa ia membutuhkan kelegaan dan "obat" untuk mengatasi rasa sakit hatinya, tetapi karena ia tidak menuruti perintah Roh Kudus untuk mengampuni maka ia mencari "alternatif" yang lain untuk  menghilangkan rasa sakit di hatinya. Alternatif yang dimaksud bisa saja pornografi.Â
Ia merasa saat membaca atau melihat pornografi, ia akan terlupa pada masalahnya, merasa senang dan lupa pada rasa sakit dihatinya. Namun sebenarnya kesenangan yang dirasakannya hanyalah sementara, dan rasa sakit itu akan kembali lagi bahkan bisa lebih parah dari sebelumnya.
-- -- --
Jadi belajar dari pembahasan kita hari ini, janganlah kita membiarkan hati kita mengalami kekosongan isilah hati kita dengan Tuhan. Juga janganlah kita membiarkan hati kita terus terluka dan mengalami kekecewaan, datanglah kepada Tuhan sebab Ia selalu siap menolong kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H