Karena sehari-harinya wahyu menghabiskan waktu dengan mereka berdua yang sering menonton film porno, wahyu juga menjadi sering menonton bersama mereka dan akhirnya juga mulai meminati hal tersebut.
Faktor yang kedua adalah Banyaknya waktu luang yang tidak terisi. Faktor yang kedua ini dapat saling berhubungan dengan faktor yang ketiga, karena banyaknya waktu luang seseorang dan idak terisi dengan aktivitas, orang tersebut akan menghabiskan waktunya dengan internet dan membuka sosial media, yang akhirnya berujung dengan mencari situ-situs pornografi.Â
Juga dalam sebuah cerita, Beni adalah siswa yang tidak memiliki aktivitas lain selain pergi ke sekolah. Di waktu luangnya dia sering membuka sosial media, dan pada suatu waktu teman sosmednya memposting gambar wanita dengan link situs, karena penasaran diapun membukanya, dan ternyata itu adalah video porno, akhirnya diapun melanjutkan menontonnya hingga mulai mencari sendiri video-video yang lain.
Faktor yang terakhir adalah Kurangnya perhatian dan teladan dari keluarga. Keluarga adalah tempat kita tumbuh, berkembang dan tempat pertama kita mendapatkan didikan dan arahan.Â
Namun apa yang terjadi apabila seseoarang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis sehingga kurangnya perhatian yang diberikan dari orangtuanya, entah itu karena sibuk bekerja, atau memang faktor orang tua yang memang tidak peduli.Â
Seperti cerita Ayrin adalah siswa yang berprestasi disekolah namun dirumah dia sama sekali tidak mendapatkan arahan dan kasih sayang dari orang tuanya yang sibuk dengan karir dan bisnis mereka.Â
Akibatnya Ayrin merasa tidak diperduklikan dan kesepian. Akhirnya dia suka mencari tahu hal-hal yang baru sendiri, sehingga sampailah dia pada pornografi.
Setelah membaca keempat faktor diatas, tentu saja kita dapat menyimpulkan bahwa benar adanya seseorang dapat terjerat kedalam pornografi dengan faktor-faktor tersebut. Tetapi jika kita berpikir dan menelusuri lebih luas lagi, ternyata juga ada banyak sekali orang yang berada dalam situasi faktor tersebut namun tidak terjerat pornografi.Â
Dan kebalikannya juga ada banyak orang yang tidak berada dalam situasi faktor tersebut namun dia terjerat dalam pornografi. Contoh ceritanya, Vione memiliki keluarga yang kurang harmonis dan teman-teman yang suka menonton film porno namun dia tetap dapat menahan diri dan menolak untuk ikut menonton bersama mereka.Â
Kalau kita lihat padahal Vione memiliki dua faktor yang dapat menjerat dia jatuh ke dalam pornografi tetapi dia tidek terjerat. Dilain cerita Jesisco hidup dalam keluarga yang dimana orang tuanya sangat perhatian kepadanya, dia memiliki teman-teman yang takut akan tuhan, serta selain sekolah dia mengisi waktu dengan latihan dan bermain basket. Namun Jesisko adalah orang yang kecanduan pornografi.
Jadi sebenarnya  faktor-faktor yang sudah saya jelaskan sebelumnya merupakan faktor pembawa. Faktor pembawa pornografi bisa ada kepada setiap orang di dunia, namun tidak semua orang terjerat dengan pornografi, Karena faktor pembawa tersebut bisa bekerja jika adanya faktor pemicu. Faktor pemicu yang saya maksudkan disini adalah 'Hati Manusia'.