Mohon tunggu...
Dimas Septian A
Dimas Septian A Mohon Tunggu... Freelancer - Hello

Student

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Visual Storytelling, Apa Sih Itu?

25 April 2019   23:44 Diperbarui: 25 April 2019   23:45 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : oss.adm.ntu.edu.sg

Saat gambar dapat berbicara, bukan berarti gambar itu bergerak. Namun saat kita melihat sebuah gambar, gambar inilah yang membuat kita bertanya-tanya tentang pesan yang terpendam didalamnya dan penasaran apa yang sebenarnya ingin ia sampaikan kepada kita. Bukan soal kualitas dan keindahan, namun lebih pada pesan yang tersembunyi didalamnya. Itulah salah satu contoh yang disebut dengan Visual Storytelling. 

Lalu apa sih sebenarnya visual storytelling itu? Menurut Visual Storytelling Institute, visual storytelling atau yang mereka sebut dengan visual narrative adalah sebuah cerita yang  disampaikan melalui sebuah media visual berupa gambar.

Namun apakah hanya gambar saja? Tentu tidak. Visual storytelling juga memanfaatkan beberapa media visual seperti video, ilustrasi yang kemudian dikembangkan dengan memanfaatkan musik atau suara, grafis atau suara lainnya. 

Namun kali ini kita akan lebih berfokus pada visual storytelling yang memanfaatkan media visual berupa gambar atau fotografi.

Ada beberapa jenis visual story telling menurut Andik Taufiq:

1. Single Image Storytelling

Seperti jenisnya, visual storytelling yang hanya memanfaatkan satu buah  foto saja. Visual storytelling jenis ini lebih menekankan pada kekuatan cerita yang terdapat dibalik satu buah gambar, dan dengan memanfaatkan kekuatan konsep sebagai patokannya.

2. Photo Sequence Storytelling 

Yap, betul sekali. Visual Storytelling ini memanfaatkan lebih dari satu foto.  Foto-foto ini kemudian diurutkan yang nantinya akan membentuk sebuah alur cerita. Namun jika foto-foto ini kemudian dirubah urutannya, maka akan terjadi perbedaan alur cerita dari foto-foto tersebut.

Lalu apa saja teknik-teknik visual storytelling? 

1. Monomyth

Monomyth adalah sebuah struktur cerita yang banyak ditemukan pada cerita-cerita legenda, mitos dan kepercayaan dari berbagai belahan dunia. Teknik penceritaan akan lebih menekankan pada penggambaran sebuah kisah dimana audiens atau penonton akan dibawa untuk merasakan apa yang gambar tersebut tampilkan. 

2. The Mountain

Struktur cerita yang terdapat pada teknik ini lebih menekankan pada pemetaan ketegangan dari sebuah drama di dalam cerita. Karena disetiap akhir cerita tidak perlu selalu harus berakhir bahagia, inilah yang membuat penonton semakin tertarik karena di setiap episode memiliki naik dan turunnya masing-masing

3. Nested Loops

Teknik storytelling ini memanfaatkan berbagai layer atau lapisan pada satu cerita. Jadi di dalam sebuah cerita akan terdapat cerita lagi yang berbedca namun jika ditelisik hingga akhir maka akan menunjukkan sebuah elaborasi dari cerita utamanya. Visual storytelling ini memiliki struktur cerita yang lebih kompleks dari teknik-teknik lainnya.

4. In Media Res

Audiens akan dibawa mundur sampai pada dimana awal mula cerita itu berasal. Audiens akan ditunjukkan dengan bagian utama dari sebuah cerita dan akan ditarik mundur sampai bagian paling menariknya. Hal ini bertujuan agar audiens akan semakin penasaran dengan apa yang akan selanjutnya terjadi setelah semua bagian menarik ini muncul.

Mungkin sekian dari pemaparan penulis tentang visual storytelling. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan para pembaca sekalian ^^

Referensi :

Ron, Shlomi. 2016. What is visual storytelling?.

Taufiq, Andik. 2011. Belajar Visual Storytelling.

VISUAL STORYTELLING:A BRIEF PRACTICAL GUIDE. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun