Ini pertama kalinya saya berpartisipasi dalam komunitas Malang Berkebun.
Indonesia berkebun adalah komunitas volunteer untuk membentuk urban farming di perkotaan. Program ini merupakan usaha pemanfaatan lahan tidur agar lahan tersebut produktif dan menggerakkan generasi muda untuk lebih peduli pada lingkungan. Semua aktivitas disebarkan melalui jejaring sosial dan partisipannya bebas, umumnya mahasiswa S1, namun tak jarang saya juga menemui teman S2. Indonesia berkebun yang diusung oleh figur favorit saya, Bapak Ridwan Kamil. Saya yang berasal dari Malang, mengetahui semua aktivitas Indonesia berkebun dari presentasi-presentasi Kang Emil di Youtube. Berikut adalah website resminya Indonesia Berkebun.
Program Indonesia berkebun telah mendapat banyak apresiasi seperti Google Asia Pacific untuk kategori Web-Heroes pada tahun 2011, Inspiring Movement for Environment 2013 dari Nutrifood, Finalist Ashoka Changemakers 2013 dan apresiasi-apresiasi lainnya baik dari media nasional hingga internasional juga instansi-instansi lainnya.
Program ini terlah tersebar di 30 kota dan 8 kampus, setiap komunitasnya menggunakan nama kota sebagai identitas. Sudah banyak terbentuk komunitas urban farming ini, demikian juga dengan kota saya. Malang Berkebun. Account twitternya adalah @MLGberkebun.
Pada tanggal 23 November 2014 lalu ada kegiatan sosial kolaborasi dari komunitas-komunitas di Malang. Komunitasnya adalah Malang Berkebun, Yayasan Insan Cendekia Malang, Ayo Peduli Malang, Mahasiswa Psikologi UIN, UIN Mengajar, dan UM Mengajar. Komunitas ini menggandeng empat sekolah yang bertamasya di Kusuma Agrowisata Batu  dengan ditemani orang tua sekaligus belajar menanam bibit-bibit sayur dan buah. Keempat sekolah ini adalah PAUD Al-Husna Buring Malang, SLB Eka Mandiri Kota Batu, PAUD Miftahul Jannah dan Panti Asuhan Sunan Giri Batu.
[caption id="attachment_380957" align="aligncenter" width="403" caption="barisan siswa PAUD, SLB dan Panti Asuhan"][/caption]
[caption id="attachment_381033" align="aligncenter" width="403" caption="MC menggunakan boneka tangan"]
Acara ini dibuka oleh MC yang berasal dari Yayasan Insan Cendekia Malang yang sekaligus mahasiswa-mahasiswa UIN Malang. Ternyata tidak mudah juga mengatur pada anak-anak kecil ini, untuk menarik perhatian mereka para MC membuat suasana cair dengan menggunakan boneka tangan. Saya pun yang sudah 21 tahun sangat tertarik mendengarkan MCnya.
[caption id="attachment_381046" align="aligncenter" width="369" caption="(Kiri) Eyang Wiwik selaku Pemilik Yayasan , (dua dari kiri) siswa SLB, (tiga dari kanan) GM Kusuma Agrowisata, (paling kanan) pemilik Kusuma Agrowisata Batu dan Istrinya"]
Pembukaan kegiatan hari ini dihadiri langsung oleh Pemilik Kusuma Agrowisata dan Istri, GM Kusuma Agrowisata dan Eyang Wiwik selaku pemilik Yayasan dan otak dari kegiatan ini. Terdapat pembukaan secara simbolis bersama-sama dengan salah seorang siswa SLB dipanggung kecil acara ini.
Selanjutnya, para siswa PAUD, SLB dan Panti Asuhan dibagi pada tiga grup untuk menuju ke tiga lokasi tanam yang didampingi oleh kakak-kakak mahasiswa, yak akhirnya saya beraksi. :D
Lokasi tanam merupakan lahan telah dilubangi dan dibentuk garis agar jarak tanamnya tertata rapi. Berbekal sekop, setiap siswa yang rata-rata berusia 3 tahun ini menanam bibit-bibit tanaman yang telah disiapkan oleh panitia Malang Berkebun. Bibitnya beragam, ada sawi, lombok, kangkung, kubis, terung, hingga yang besar seperti sawo dan jambu.
Saya kebagian 8 siswa PAUD, grup adek-adek yang saya pimpin saya tugasi menanam 2 bibit namun ada beberapa anak pintar yang mau menanam lebih dari 2 bibit. Pendekatan dalam memimpin anak kecil tentunya berbeda dibandingkan memimpin teman sebaya. Saya pun harus bergoyang-goyang, memainkan nada dan terus bersabar bila ada yang kurang pas. Namun semua berjalan sempurna (bibit tertanam).
Seusai menanam di lahan, para siswa ditugasi gurunya untuk menanam sendiri di kardus yang telah dibawa, dan relawan Malang Berkebun kembali memandu mereka bagaimana cara mengambil tanah, bibit dan menanamnya. Beberapa kakak dari peserta PAUD turut menanam bibit dalam kegiatan sosial ini. Aktivitas hari itu membuat saya dekat dengan 2 anak kecil yang namanya Bagus dan Fian (samaran). Senang sekali bila adek-adek kecil berumur 3 tahun itu nurut hehe..
Saya bertukar cerita dengan volunteer yang lain, mereka juga sangat senang dengan aktivitas langka seperti ini. Sebuah pengalaman tak terlupakan untuk saya. Bermanfaat sekaligus ajang refreshing dari kesibukan harian dengan kampus dan kuliah. Terima Kasih Malang Berkebun, see you next event~
[caption id="attachment_381049" align="aligncenter" width="392" caption="Komunitas Malang Berkebun"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H