[caption caption="Potensi El Nino 2015"][/caption]
Sumber Gambar: www.bmkg.go.id diunduh pada 21/9/2015 jam 12.30 p.m
New media atau media baru, istilah yang kerap kali digunakan untuk semua media komunikasi pada teknologi komunikasi dan informasi. Media baru yang telah menyebar secara luas pada semua kalangan baik anak, remaja, pemuda dan dewasa bahkan sampai orangtua. Seperti dalam (McQuail,2011) istilah media baru atau new media sendiri yang mulai berkembang sejak tahun 1960-an dan mencakup semua alat teknologi komunikasi yang semakin berkembang sampai sekarang. Dan media yang digunakan adalah internet atau alat komunikasi berbasis web dan hal tersebut dilakukan untuk saling berbagi pengetahuan dan menjadi dampak positif bagi orang-orang disekeliling.
Saat ini banyak dari orang telah memanfaatkan media baru itu sendiri yaitu internet. Nah, di dalam internet terdapat berbagai macam situs untuk bisa dikunjungi dan mengakses apapun yang kita inginkan, salah satunya yaitu situs untuk mengakses berita. Seperti dalam bukunya (Bungin, 2006:290) Uses and Gratifications  akan memberikan alternatif untuk dapat memandang hubungan antara isi dalam media dan audience dan pengkategorian isi media menurut fungsingya. Bahwa, setiap kita memiliki hak untuk dapat memilih situs yang benar dan bermanfaat bagi kita, maka itupun juga akan berdampak positif bagi kehidupan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang mengingatkan tentang adanya perubahan cuaca yang terjadi akhir - akhir ini berbeda dengan tahun sebelumnya. El Nino yang kerap kali diberitakan oleh media melalui situs manapun, tetapi bagaimana kita bisa memilih situs yang akurat dalam menyampaikan berita tersebut.
     Sebelumnya apa itu El Nino?
"El Nino adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut (sea surface temperature-SST) di samudra Pasifik sekitar equator (equatorial pacific) khususnya di bagian tengah dan timur (sekitar pantai Peru). Karena lautan dan atmosfer adalah dua sistem yang saling terhubung, maka penyimpangan kondisi laut ini menyebabkan terjadinya penyimpangan pada kondisi atmosfer yang pada akhirnya berakibat pada terjadinya penyimpangan iklim."
Read More:Â http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Publikasi/Artikel/Sejarah_Dampak_El_Nino_di_Indonesia.bmkg#ixzz3mLxCsUgqÂ
Seperti yang diberitakan oleh KOMPAS.com tentang adanya perubahan cuaca atau El Nino yang berpotensi akan terjadi di penghujung tahun ini 2015 dan tahun 2016 - 2017. El Nino menguat hingga November tahun ini dan berpeluang untuk menguat, seperti yang telah disampaikan oleh Deputi Bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Sestama/Humas/BMKG_PERKIRAKAN__EL_NINO_HINGGA_NOVEMBER.bmkg . Terjadinya perubahan cuaca yang berbeda seperti tahun sebelumnya.  Hal tersebut dapat kita rasakan juga bahwa akhir - akhir ini jarang dan hampir tidak pernah turun hujan di sebagian besar daerah di Jawa Tengah dan sekitarnya. Terdapat juga kekeringan dibeberapa daerah sehingga membuat orang kesulitan dalam mendapat air. Read More:
-Â http://sains.kompas.com/read/2015/09/14/23000051/2016.dan.2017.Berpotensi.Menjadi.Tahun.Terpanas
Â
     Nah, berbicara soal fenomena jika dikaitkan dengan semiotika bagaimana? Semiotika merupakan suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji sebuah tanda. Tanda sendiri merupakan alat yang dapat kita pakai untuk mencari jalan di dunia ini, ditengah - tengah manusia dan bersama-sama manusia, dalam ( Sobur,2009:15). Dimaksudkan jalan adalah bagaimana kita bisa memilih suatu alternatif untuk terus maju dalam menghadapi situasi gawat sekalipun.
Dari situ juga dapat dipahami bahwa adanya El Nino juga merupakan salah satu tanda untuk memahami sebuah keadan atau fenomena yang ada disekitar kita , seperti dalam bukunya (Martinet, 2010:45) ketika menyaksikan fenomena maka orang harus mengidentifikasi fenomena yang bisa memberitahukan datangnya bahaya, sehingga orang bisa menghindari bahaya, melindungi diri atau melawan bahaya tersebut.Â
Sehingga, kejadian apapun yang terjadi disekeliling dapat kita identifikasi bahwa itu bahaya atau tidak dengan tanda dan mengidentifikasinya. El Nino bumi yang semakin panas mengingatkan kita terhadap bagaimana fenomena alam yang kerap terjadi di Tanah Air kita ini semakin merajalela seperti adanya kekeringan, kebakaran hutan, kabut asap yang terjadi di Kalimantan, dan lain sebagainya yang merupakan fenomena alam. Memang kita tidak bisa menghentikan itu semua secara tiba-tiba tetapi bagaimana jika dari diri sendiri menyadari akan hal tersebut terjadi disekeliling kita. Harusnya kita peduli akan hal - hal tersebut bahwa alam tidak bisa kita lawan tetapi setidaknya kita bisa meminimalisir kejadian tersebut, misalnya kita menghemat air agar tidak terjadi kekeringan.
Â
Sumber Buku:
-Â Bungin,Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi, Edisi pertama, Jakarta: Kencana.
- Martinet, Jeanne. 2010. Semiologi, Edisi pertama, Yogyakarta: Jalasutra.
-Â McQuail, Denis, 2011. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Edisi kedua, Jakarta: Erlangga.
- Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H