Mohon tunggu...
Gabrilla HP
Gabrilla HP Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Communication of Satya Wacana University 2014

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

El Nino 'Bumi Semakin Panas', Semiotika ?

22 September 2015   00:14 Diperbarui: 22 September 2015   01:26 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

- http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150731135023-199-69324/el-nino-landa-indonesia-ini-dampak-ilmiahnya/

 

         Nah, berbicara soal fenomena jika dikaitkan dengan semiotika bagaimana? Semiotika merupakan suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji sebuah tanda. Tanda sendiri merupakan alat yang dapat kita pakai untuk mencari jalan di dunia ini, ditengah - tengah manusia dan bersama-sama manusia, dalam ( Sobur,2009:15). Dimaksudkan jalan adalah bagaimana kita bisa memilih suatu alternatif untuk terus maju dalam menghadapi situasi gawat sekalipun.

Dari situ juga dapat dipahami bahwa adanya El Nino juga merupakan salah satu tanda untuk memahami sebuah keadan atau fenomena yang ada disekitar kita , seperti dalam bukunya (Martinet, 2010:45) ketika menyaksikan fenomena maka orang harus mengidentifikasi fenomena yang bisa memberitahukan datangnya bahaya, sehingga orang bisa menghindari bahaya, melindungi diri atau melawan bahaya tersebut. 

Sehingga, kejadian apapun yang terjadi disekeliling dapat kita identifikasi bahwa itu bahaya atau tidak dengan tanda dan mengidentifikasinya. El Nino bumi yang semakin panas mengingatkan kita terhadap bagaimana fenomena alam yang kerap terjadi di Tanah Air kita ini semakin merajalela seperti adanya kekeringan, kebakaran hutan, kabut asap yang terjadi di Kalimantan, dan lain sebagainya yang merupakan fenomena alam. Memang kita tidak bisa menghentikan itu semua secara tiba-tiba tetapi bagaimana jika dari diri sendiri menyadari akan hal tersebut terjadi disekeliling kita. Harusnya kita peduli akan hal - hal tersebut bahwa alam tidak bisa kita lawan tetapi setidaknya kita bisa meminimalisir kejadian tersebut, misalnya kita menghemat air agar tidak terjadi kekeringan.

 

Sumber Buku:

- Bungin,Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi, Edisi pertama, Jakarta: Kencana.

- Martinet, Jeanne. 2010. Semiologi, Edisi pertama, Yogyakarta: Jalasutra.

- McQuail, Denis, 2011. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Edisi kedua, Jakarta: Erlangga.

- Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun