Mohon tunggu...
Muhamad GabrielSomoal
Muhamad GabrielSomoal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berdiam di zona nyaman adalah hal yang tidak nyaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ini Dia Syarat Ekspor Briket!

2 Juli 2022   17:20 Diperbarui: 2 Juli 2022   17:22 14447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo sobat ekspor! Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat yaa! Sudah siap belajar bersama mengenai ekspor briket arang? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Apa sih ekspor itu? Ekspor adalah suatu kegiatan perdagangan yang di jual dari pihak dalam negeri kemudian di beli oleh pihak luar negeri dan di kirimkan ke pihak luar negeri dengan menjual barang atau jasa. Setelah sobat ekspor mengetahui dari definisi ekspor, sekarang kami akan menjelaskan mengenai briket arang. Apa itu briket arang? Briket arang merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dapat mempertahankan bakaran nyala api. Pada umumnya briket arang terbuat dari bahan tempurung kelapa, serbuk gergaji, atau limbah kayu yang sudah diolah dan diberikan beberapa bahan-bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut kemudian dibuat menjadi arang dengan cara dibakar. Kemudian, ditumbuk dan diayak serta dicampurkan dengan bahan-bahan lain agar dapat menyatu. Lalu, arang yang sudah dicampurkan dengan bahan-bahan lain dicetak untuk dijadikan briket arang.

Nah, setelah sobat ekspor mengetahui definisi dari ekpsor dan briket arang. Sekarang sobat ekspor harus mengetahui bahwa sebelum mengirim briket arang ke luar negeri, terdapat beberapa dokumen penting yang menjadi persyaratan ekspor briket arang sehingga barang bisa keluar dari dalam negeri dan dikirim ke negara tujuan. Dokumen persyaratan tersebut meliputi :

1. SDS

Safety Data Sheets atau biasa dikenal dengan SDS adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pembuat produk atau produsen dengan memberikan 16 informasi penting tentang bahan kimia berbahaya. 16 informasi tersebut meliputi :

     a. Identifikasi produk

Bagian 1 dari SDS berisi informasi identifikasi paling dasar tentang zat termasuk; nama umum untuk bahan kimia tersebut, penggunaan yang diidentifikasi terkait, detail pemasok, dan detail kontak darurat.

     b. Identifikasi bahaya

Bagian ini menguraikan risiko yang terkait dengan bahan kimia dengan penggunaan klasifikasi bahaya, kode/pernyataan bahaya, kode/pernyataan kehati-hatian, kata sinyal dan piktogram bahaya. Piktogram menonjol untuk identifikasi bahaya secara cepat hanya dalam sekejap. Sembilan piktogram jatuh ke dalam tiga kategori bahaya: fisik, lingkungan dan kesehatan.

     c. Komposisi / informasi pada kandungan bahan

Bahan dan konsentrasinya terdapat di bagian ini. Konsentrasi bahan yang membentuk bahan kimia tertentu sering kali merupakan informasi eksklusif dan tingkat kerahasiaan tertentu dicapai dengan mengungkapkan rentang persentase daripada persentase yang tepat dari formulasinya. Misalnya, suatu bahan kimia mungkin terdiri dari 10--<30% bahan kimia X dan 30-40% bahan kimia Y.

     d. Tindakan pertolongan pertama

Bagian ini merinci perawatan medis yang direkomendasikan jika terjadi paparan bahan kimia. Paparan biasanya mungkin melalui kontak mata, kontak kulit, inhalasi dan konsumsi, dengan rekomendasi mulai dari, "siram kulit dan rambut dengan sabun dan air mengalir", hingga "cari pertolongan medis jika terjadi iritasi" misalnya.

     e. Tindakan pemadaman kebakaran

Bergantung pada zat tertentu, bahan kimia seringkali dapat meningkatkan risiko mudah terbakar karena komposisi atau kondisi penyimpanannya. Bagian ini memberikan saran tentang bagaimana kebakaran yang melibatkan bahan kimia harus dipadamkan jika situasinya muncul.

     f. Tindakan pelepasan yang tidak disengaja

Kecelakaan adalah bagian tak terhindarkan dari penanganan bahan kimia dan bagian ini berisi informasi penting tentang apa yang harus Anda lakukan jika bahan kimia tumpah atau terlepas. Informasi mencakup jenis APD yang diperlukan, tindakan pencegahan yang harus diambil, prosedur darurat yang harus diikuti dan rekomendasi pembersihan.

     g. Penanganan dan penyimpanan

Bagian 7 menguraikan praktik penanganan dan penyimpanan yang aman yang direkomendasikan untuk meminimalkan paparan. Contoh jenis rekomendasi di bagian ini termasuk, "gunakan di area yang berventilasi baik".

     h. Kontrol pemaparan / perlindungan pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun