Mohon tunggu...
Gabriel Pratama
Gabriel Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2020 Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Pemuda yang gemar mendaki gunung dan sedang belajar mendalami jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terancamnya Kebebasan Pers dalam Kasus Peretasan Media Jurnalistik Online Narasi

17 Oktober 2022   09:32 Diperbarui: 17 Oktober 2022   10:02 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Narasi

Pemberitaan yang sedang hangat dibicarakan dan diberitakan oleh media pada Agustus hingga September 2022 lalu adalah kasus Ferdy Sambo. Kasus ini sering menjadi headline dalam berbagai media berita salah satunya adalah narasi. Animo masyarakat yang besar untuk mengikuti berita ini sejalan dengan banyaknya kejanggalan yang ada dalam pengusutan kasus Ferdy Sambo.

Media-media memberitakan dengan sudut pandangnya masing-masing dan selalu memberikan informasi baru terkait perkembangan penyelidikan. 

Narasi yang juga merupakan media distribusi informasi turut andil dalam penyebaran informasi kepada khalayak. Salah satu yang menjadi konten narasi adalah penemuan kejanggalan dalam barang bukti CCTV kasus Ferdy Sambo. Penemuan ini memang menyudutkan pihak Sambo karena kejanggalan yang ada memberikan sedikit titik terang untuk peyelidikan.

Setelah narasi menemukan kejanggalan tersebut, mulai berdatangan ancaman dari anonymous yang mencoba meretas akun media sosial narasi dan beberapa akun media sosial para jurnalis narasi. 

Peretasan ini diakui sangat mengganggu kegiatan jurnalitik dari narasi sendiri, karena platform media yang digunakan narasi untuk mendistribusikan informasi adalah melalui media online.

September lalu, pihak narasi bahkan menerima pesan "diam atau mati" dalam web servernya. Hal ini sangat jelas jika dilihat secara kronologis, ancaman ini terjadi karena narasi mencoba ikut serta dalam pengusutan kasus Ferdy Sambo dengan menemukan kejanggalan yang ada dalam bukti CCTV.

Lantas mengapa hanya narasi yang menerima terror ini? Narasi yang mengedepankan sisi kritis dalam memandang suatu isu ini jelas sangat mengancam pihak-pihak yang salah di mata hukum. 

Banyak spekulasi datang bahwa anonymous yang mencoba meretas dan mengirim pesan ancaman kepada pihak narasi merupakan kaki tangan Ferdy Sambo.

Namun terlepas dari siapa yang mencoba meretas dan mengirim pesan ancaman tersebut, hal yang menjadi penting selain keamanan akun adalah mengenai isu kebebasan per situ sendiri. 

Pers sebagai wahana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat memiliki peran yang krusial dalam pemenuhan kebuthan informasi masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun