Mohon tunggu...
Gabriel Lionel Wito
Gabriel Lionel Wito Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan, Gelar sang Cungkring

19 November 2024   23:06 Diperbarui: 20 November 2024   03:04 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis

Sebuah kegelapan ciptaan-Nya sendiri, kini telah menjadi musuh abadi. Bagi para pencari kekekalan, Ia telah sedia dengan segala tundingan dan tantangan. Tak ada yang lepas dari genggaman tangan-Nya yang membunuh itu. Waktu berlalu begitu lambat bagi-Nya, keabadian makhluk pertama dunia menggerogoti jiwa dan raga yang sempurna. Tanpa disadari Ia jatuh pada tudingan yang ditujukan pada para fana. 

Pada momen itu sang Cungkring sadar, sesungguhnya Ia lebih manusia dibandingkan manusia. Paradoks menjadi konklusi sempurna akan percakapan sederhana sang Cungkring dan Manusia, sesungguhnya siapa itu Manusia dan mengapa? 

Apakah sang Cungkring manusia? Atau sebaliknya? Apakah Ia sang maha-pencipta? Lantas bagaimana seorang pencipta dunia terjebak pada dunia-Nya sendiri? Begitu pula dengan sang Manusia. Apakah aku seorang Tuhan? 

Menikmati kematian dan menjauhi keabadian adalah penghargaan sesungguhnya karena tanpa kematian hidup seorang manusia tak berarti. Sang Cungkring yang tak kian mati dan hidup secara abadi, Ia menginginkan kematian. Akan tetapi seorang Manusia yang kian mati, ia menginginkan keabadian.

Mana yang layak akan kehidupan abadi? Mana yang tak pantas untuk ditelan Bumi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun