Mohon tunggu...
Gabriel Lintang
Gabriel Lintang Mohon Tunggu... Freelancer - Suka nulis, jarang ngoceh, kadang membaca

Orang yang ngambil jurusan bahasa waktu SMA dan masuk ke prodi ilmu komunikasi di perguruan tinggi. Bisa berbicara 4 bahasa (Indonesia - Jawa - Inggris - Jepang)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zaman Sekarang Kok Masih Membaca?

1 Januari 2020   23:31 Diperbarui: 1 Januari 2020   23:42 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu gerakan yang diusulkan oleh pemerintah agar katanya “meningkatkan minat baca di Indonesia” dengan cara menerapkan 15 menit literasi sebelum jam pelajaran dimulai kelihatannya tidak berdampak signifikan pada rasio minat baca di Indonesia.

Jelas saja, mereka bukan dituntun membaca, namun “dipaksa” untuk membaca selama 15 menit. Apabila tidak ada kesadaran diri dari individu, hasilnya akan tetap sama saja. Lha wong dari awal udah nggak minat baca to? Tapi setidaknya pemerintah sudah mencoba, good job.

Sebenarnya tidak masalah jika seseorang senang untuk membaca pada era sekarang. Salah satu kelebihannya yakni memperbanyak kosakata yang tidak diketahui. 

Walaupun di antara kalian sudah menguasai bahasa Indonesia secara baik dan benar untuk berkomunikasi, pasti akan ada satu dua atau lebih kata yang tidak kalian mengerti. Oleh karena itu, KBBI dan beberapa novel dapat membantu kalian mengerti lebih banyak mengenai kosakata bahasa Indonesia.

Manfaat literasi
Manfaat literasi

Minat baca di Indonesia sangat perlu untuk diperbaiki. Kita berada di peringkat 60 dari 61 negara menurut survei peringkat literasi oleh CSSU pada tahun 2016 lalu. Menyedihkan dan sangat disayangkan. Baca berita aja jarang, apalagi kalo disuruh baca buku kan. Hoax yang merajalela juga masih saja dipercaya oleh banyak masyarkat.

Kalau begitu ayo sadarkan minat baca di Indonesia. Jangan hanya berdiam diri dan mengeluh karena banyaknya kekurangan di negeri kita tercinta ini. Bangkit, hadapi semua rintangan yang menghadang untuk memajukan bangsa Indonesia. Sadarkan satu, merambat ke semuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun