4. Dampaknya pada Kesehatan
Pembelajaran daring juga berdampak cukup banyak pada kesehatan seseorang. Hal ini disebabkan karena dari pembelajaran daring, seseorang dipaksakan untuk duduk dan berdiam diri didepan laptop atau gawai yang digunakan.Â
Lain hal dengan pembelajaran luring, karena mereka yang sedang belajar di kelas luring atau offline misalnya dapat dipanggil untuk berdiri didepan kelas dan menyampaikan presentasi, atau misalnya mereka akan mengadakan kelas praktek di luar kelas.Â
Maka dari itu banyak dari mereka yang mengeluh sakit, atau pegal-pegal di beberapa daerah tubuh, hingga sakit pada bagian mata, ketika sedang pembelajaran daring. Tidak sedikit juga yang sampai sakit demam atau tifus karena pembelajaran daring ini.
Tidak hanya kesehatan pada fisik atau tubuh, pembelajaran daring juga memiliki dampak pada kesehatan mental seseorang. Pada pembelajaran daring, kita semua dituntut untuk mengikuti kelas daring maupun mengerjakan tugas sendirian.Â
Apalagi ketika tugas daring yang diberikan biasanya lebih banyak dibandingkan tugas luring yang biasanya. Beberapa mungkin bisa saja mengadakan kerja kelompok secara daring, tetapi suasananya tetap akan berbeda dengan kerja kelompok secara luring atau bersamaan. Banyak orang merasa kesepian dan tidak mendapatkan dorongan mental secara langsung dari orang sekitarnya, karena mereka sendiri berjauhan untuk sekarang ini.
5. Sulitnya adaptasi ke lingkungan baru
Pembelajaran daring adalah lingkungan baru bagi semua kalangan, dan mereka semua dituntut untuk beradaptasi cepat terhadap lingkungan baru ini. Padahal banyak dari mereka, yang baru saja masuk ke lingkungan baru, misalnya baru masuk SMP, atau baru masuk kuliah, tetapi sudah harus beradaptasi dengan dua lingkungan baru, dan salah satunya yaitu pembelajaran daring.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H