Pembelajaran jarak jauh membuat seseorang harus terus aktif melihat dan mengecek berbagai sosial media yang berhubungan dengan pembelajaran, seperti Line, E-mail, Google Classroom maupun aplikasi lainnya, terutama Whatsapp, yang sering digunakan.Â
Tidak sedikit juga guru, dosen, atau atasan yang memberi kabar seperti tugas atau pekerjaan ketika pagi buta atau malam hari sebelum tidur. Hal tersebutlah yang dapat menimbulkan munculnya nama "whatsapp anxiety" ini.Â
Banyak orang jadi takut untuk membalas bahkan melihat pesan yang disampaikan dari whatsapp mereka meskipun pesan tersebut sebenarnya penting.Â
Misalnya ketika seseorang sedang beristirahat di malam hari, tiba-tiba guru dari kelasnya mengirimkan tugas dengan deadline yang cukup dekat, hal tersebut menyebabkan dia tidak dapat beristirahat dengan baik dimalam harinya, padahal sebenarnya gurunya bisa saja mengirimkan tugas tersebut di pagi hari, agar tidak mengganggu jam istirahat di malam hari.
Contoh kasus lain misalnya ketika seseorang sudah memberikan link zoom yang tidak di jadwalkan atau aplikasi video call lainnya untuk kelas daring, di whatsapp, lebih awal dari kelas dimulai. Misalnya kelas dimulai pukul 8.30, tetapi sudah dipaksakan untuk masuk pukul 8.Â
Sebetulnya memang baik untuk masuk lebih awal, tetapi kita tidak tahu kendala apa yang sedang dialami oleh orang yang akan mengikuti kelas daring tersebut.
Ada banyak kendala yang bisa saja dialami, misalnya kuota yang dipakai tidak banyak, atau misalnya ia seharusnya bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya dulu dalam waktu setengah jam sebelum kelas dimulai, tetapi karena dipaksakan untuk masuk, jadi pekerjaan rumahnya tidak dapat diselesaikan.
3. Perlunya pengeluaran lebih dalam penggunaan internet
Pada pembelajaran daring, kita memerlukan kuota internet yang cukup banyak serta jaringan internet yang baik. Tetapi tidak semua orang dapat disamaratakan, terutama dalam hal ini.Â
Meskipun pemerintah sudah memberikan subsidi kuota internet untuk banyak bidang pendidikan, tetapi banyak dari mereka yang juga tidak dapat menggunakannya dengan baik, misalnya karena jaringannya kurang baik ditempatnya, atau karena gawai yang dipakai juga kurang memadai.
Lalu tidak sedikit juga orang-orang yang memakai laptop untuk pembelajaran daringnya, dan kuota subsidi tidak dapat digunakan dalam hal ini. Pernah juga dialami ketika internet seseorang sedang tidak baik, atau ketika listrik sedang padam, sehingga membuat seseorang dapat tertinggal dari materi yang disampaikan. Â