Mohon tunggu...
Gabrielle Ang
Gabrielle Ang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa rantau yang suka membaca buku, belajar bahasa-bahasa baru, dan fesyen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Iklan Produk Cheetos di Indonesia dan Amerika Serikat: Menelusuri Perbedaan Melalui Teori Narrative Paradigm

27 November 2023   10:18 Diperbarui: 27 November 2023   10:24 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting untuk memahami bagaimana elemen-elemen naratif meresap ke dalam konteks budaya dan lokal. Meskipun tetap setia pada elemen global merek, iklan Cheetos di kedua negara tersebut berhasil mengintegrasikan unsur-unsur yang dapat terhubung dengan nilai-nilai dan gaya hidup setempat.

Perbandingan dengan Amerika Serikat

Dalam Amerika Serikat, iklan Cheetos membangun naratif yang mencerminkan semangat petualangan dan eksplorasi individual. Ceritanya memberikan tekanan pada kebebasan dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru, menciptakan karakter-karakter yang menjadi simbol independensi. Dalam pengalaman konsumen Amerika, Cheetos bukan hanya menjadi camilan, tetapi juga pelengkap untuk mengekspresikan kepribadian unik mereka.

Implikasi untuk Pemasaran Global

Analisis ini membawa implikasi penting untuk strategi pemasaran global. Perusahaan yang ingin berhasil secara global perlu memahami perbedaan dalam preferensi naratif dan nilai-nilai yang diterima oleh audiens di berbagai budaya. Adapting secara kreatif dalam penyampaian pesan persuasif dapat menjadi kunci keberhasilan dalam memasuki pasar yang beragam.

Kesimpulan

Melalui analisis komparatif menggunakan Teori Narrative Paradigm, kita dapat memahami bagaimana iklan Cheetos di Indonesia dan Amerika Serikat memiliki pendekatan yang berbeda dalam membangun naratif persuasif. Pemahaman ini bukan hanya tentang perbedaan dalam struktur cerita, tetapi juga tentang bagaimana cerita tersebut terhubung dengan nilai-nilai kultural dan preferensi konsumen setempat serta global. Dengan mengakomodasi perbedaan ini, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran global mereka, menciptakan koneksi yang lebih mendalam dengan audiens di berbagai belahan dunia.

Daftar Pustaka

Fisher, W. R. (1985). "The Narrative Paradigm: An Elaboration." Communication Monographs, 52(4), 347--367

PR, I. (2021). Komunikasi Persuasif Itu Senjatanya Para Public Relations, Oleh Karena Itu Para Ahli Blak-blakan Soal 4 Hal Ini. Retrieved from Imogen.

Rahmah, H., & Martutik. (2020). PERSUASI DALAM IKLAN PRODUK DI TELEVISI. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun