Saya pun juga tidak melihat adanya tempat sampah, tempat untuk mencuci tangan atau hand sanitizer, petugas kebersihan,serta spanduk yang bertuliskan untuk menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan menggunakan  hand sanitizer atau mencuci tangan.
Gereja St. Maria de Fatima
Lalu, saya pun juga berkesempatan untuk mengunjungi Gereja Santa Maria de Fatima yang hanya berjarak 500 m atau 5 menit jalan dari kawasan Petak Enam.Â
Gereja ini terletak di sebuah gang yang kecil, dimana di Gang ini juga terdapat Vihara Toa Se Bio, dimana Vihara ini merupakan saksi bisu dari Tragedi Angke, yaitu dimana VOC melakukan pembantaian terhadap suku Tionghoa dan tubuh mereka dipotong lalu dibuang di Kali Angke hingga kali tersebut berwarna merah karena banyaknya darah.
 Gereja Santa Maria de Fatima merupakan sebuah gereja katolik yang bergaya arsitektur khas Tiongkok. Untuk memasuki gereja ini, Anda harus masuk melalui Sekolah Ricci I terlebih dahulu.Â
Di Gereja ini, terdapat sebuah Bukit Maria de Fatima yang besar dan sangat cantik. Pada bukit ini pun disediakan tempat duduk agar Anda bisa menyampaikan doa ke Bunda Maria. Selain itu, Anda juga dapat memasang lilin, karena disediakan sebuah tempat khusus untuk pemasangan lilin di sebelah bukit ini.Â
Sebelum memasuki gereja, terdapat sepasang patung batu berbentuk mirip singa, jantan dan betina yang sedang memegang anaknya, yang merupakan patung batu yang menjadi khas di depan bangunan-bangunan tradisional Tiongkok. Namun sayangnya karena pandemi, wisatawan tidak diperbolehkan untuk masuk lebih dalam ke dalam Gereja Santa Maria de Fatima.Â
Namun, apabila pandemi sudah selesai, sangat disarankan untuk masuk ke dalam gereja ini karena altar gereja ini pun bergaya arsitektur khas Tiongkok. Selain itu, pada hari tertentu terdapat misa yang menggunakan bahasa Mandarin.
Pancoran Chinatown Point
Yang terakhir, saya mengunjung Pancoran Chinatown Point, yang terletak di seberang kawasan Petak Enam. Pancoran Chinatown Point merupakan sebuah mall dengan gedung yang juga bergaya arsitektur khas Tiongkok.Â
Namun, sebagian besar orang yang mengunjungi Glodok, lebih tertarik untuk berjalan menyusuri pasar-pasar yang ada di Glodok daripada mengunjungi mall ini. Mall ini pun masih tergolong sepi penjual dan pembeli, padahal mall ini sangat megah dan bersih. Namun, tidak ada petugas yang menjaga area parkir sehingga saya merasa kesulitan untuk mencari parkir.