Realitas kehidupan tak pernah serupa, hingga saat kaki ingin melangkah meninggalkan,Â
perasaan tak rela semakin menjadi saja
Kini semua hanya larut dalam imaji, tinggal dalam jiwa sendiri
Walau raga tak lagi berada di tempat seperti kemarin dengan meninggalkan segala kekisruhan alam
Realita di tempatku berpijak, di tengah mereka yang ingin membuat imajiku kandas
Mereka berlogika, berlagak di atas kekuasaan milyaran rupiah,
Merusak panggung kekisruhan daun-daun dan tumbuhan lainnya,Â
melumpuhkan memori tentang alam semesta kemarin
 Untuk raga yang gemar berlalu lalang, turut bersenandung pada kekisruhan alam,Â
realita kini tak lagi seindah imaji.
Pena menari bersenandung riuh di atas kertas...