Mohon tunggu...
Gabriella Evelyn
Gabriella Evelyn Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi

Kelompok tantangan 30 hari menulis(7A) -Gaby.E -Grace.P -Michelle -Keshia -Keiko

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Permainan Berujung Maut, Saat Teman Salah Mengartikan

26 Oktober 2024   21:12 Diperbarui: 26 Oktober 2024   21:26 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By: gaby, keshia, grace, keiko

Part 2

___________________________

Ucap Zoe : " AAAAAAAAKK "

Teriak Zoe mengagetkan teman-temannya. Ternyata ada seseorang yang mengejutkannya . Tiba tiba ada seseorang di depan zoe dengan penampilan menyeramkan.

Ucap Orang itu dengan suara yang berat : " halo, maaf! jangan mengira aku hantu. aku manusia, aku hanya ingin memberi tahu cara bermainnya! Di poster itu tidak tertulis cara bermain bukan? "

Jawab Theo : " iye, makanya gue bingung "

Jawab Orang itu : " Haha... Ok jadi disini posisi kalian berlima ya. Sebelum nya kalian kenalin nama kalian biar saya dapat menjelaskan lebih dalam lagi. " 

Ucap Lyren : " aku Lyren "

Ucap Syenna : " akuu Syenna "

Ucap Zoe : " aku Zoe. "

Ucap Theo : " gue Theo, ini Rylan " 

Ucap orang itu : " baiklah, permainan ini dibutuh kan berkelompok. Kalian hanya dapat melawan lawan kalian dan tidak dapat melawan team kalian sendiri. Saya membagi secara acak team kalian. 

Team 1 : Lyren, Theo, Syenna

Team 2 : Zoe, Rylan

Kalian melawan menggunakan pisau yang sudah diberikan tadi. Kalian perlu mencari tempat team kalian berlindung. Oke segitu saja selamat bermain saya izin pamit. " 

Ucap Lyren dalam hati "* hah pisau yang diberikan? aku bawa sendiri. ah biarin lah ya?*"

Ucap Theo : " woy ayo kita pergi sesuai team yang udah di bagi " 

Jawab Syenna : " sabar dong !! " 

Jawab Zoe : " iya ok. "

Ucap Theo : "*menunjuk * kita kesana ya.. kalian bawa pisaunya kan? "

Jawab Lyren langsung mengeluarkan pisaunya: "bawa.."

Jawab Syenna : " bawala- EH BUSETTT LYREN ITU PISAU ASLI? " 

Jawab Lyren : "i-"

Ucap Theo : " yakali pisau asli Syenna, ini aja aku kira asli tadi yang dikasi kakanya "

Jawab Syenna : " oh iya ya "

Dalam hati Lyren : "* mereka ngomongin apa sii?? *"

" dah yok, kita duluan ya Zoe, rylan " ucap syenna

Jawab mereka berdua secara bersamaan " ye, bye ".

Akhirnya permainan di mulai., mereka menuju ke ruang masing masing yang telah di tentukan.

Disisi syenna, lyren, dan Theo:

" Tes, hallo, selamat datang di games ini, saya adalah pengarah untuk kalian semua, agar dapat keluar dari rumah ini. jadi di games ini kalian akan bermain lari2an, mengumpat, dan terakhir, memb*n*h memakai pisau yang telah di berikan oleh kasir. " Ucap pengarah dengan menggunakan suara yang bisa dibilang cukup menyeramkan.

" Pls kaget, tiba2 ada suara. syennaaa, gamau main lagiii " ucap lyren yang ketakutan.

" Ya gimana lagi.. " ucap syenna.

" Jadi langkah utama, kita harus jalan lurus. Kita jangan membuat hantu itu terbangun, ketika ia terbangun, ia akan mengejar kita. Selamat melaksanakan. ".

" Harus banget? " Tanya syenna.

Jawab Theo dengan berani " ya iyalah, ngapain kalian takut. tenang,  ada seorang Theo di sini "

Syenna mencoba menenangkan diri, sementara Lyren masih terlihat gelisah.

"Baiklah, ayo jalan lurus pelan-pelan, jangan sampai menimbulkan suara," ucap Theo, dengan nada sedikit serius, tetapi tetap percaya diri.

Mereka mulai melangkah pelan-pelan, suasana semakin mencekam. Lampu-lampu di ruangan itu remang-remang, membuat bayangan mereka memanjang di dinding. Suara-suara aneh mulai terdengar di kejauhan, seperti langkah kaki yang berat dan bisikan samar-samar.

"Sumpah, ini makin gak enak," bisik Syenna, menoleh ke kanan-kiri.

"Mau gimana lagi, kita udah masuk. Kalau kita mundur sekarang, kita gak akan pernah tahu gimana keluar dari sini," jawab Theo, tetap tenang.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki cepat dari arah belakang mereka.

"AAAAK! Apa itu?" Lyren memekik, terhenti seketika.

Theo memandang ke belakang, matanya menajam, tetapi tidak ada apa-apa di sana. "Gak ada apa-apa. Cuma suara. Ayo jalan lagi."

Namun, tiba-tiba dari kejauhan, terlihat bayangan hitam bergerak cepat mendekat ke arah mereka.

"Oh tidak, itu-!" teriak Syenna panik. "Lari, lari!"

Mereka bertiga langsung berlari secepat mungkin, mencoba menjauh dari bayangan yang semakin dekat. Di tengah lari mereka, suara dari pengarah terdengar lagi, "Selamat! Kalian baru saja membangunkan hantu yang akan mengejar kalian sampai akhir permainan. Jangan lupa, hanya satu tim yang bisa keluar hidup-hidup."

Mau tau kelanjutan nya? Tunggu past 3 yaa

Di up malam ini juga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun