" Pls kaget, tiba2 ada suara. syennaaa, gamau main lagiii " ucap lyren yang ketakutan.
" Ya gimana lagi.. " ucap syenna.
" Jadi langkah utama, kita harus jalan lurus. Kita jangan membuat hantu itu terbangun, ketika ia terbangun, ia akan mengejar kita. Selamat melaksanakan. ".
" Harus banget? " Tanya syenna.
Jawab Theo dengan berani " ya iyalah, ngapain kalian takut. tenang, Â ada seorang Theo di sini "
Syenna mencoba menenangkan diri, sementara Lyren masih terlihat gelisah.
"Baiklah, ayo jalan lurus pelan-pelan, jangan sampai menimbulkan suara," ucap Theo, dengan nada sedikit serius, tetapi tetap percaya diri.
Mereka mulai melangkah pelan-pelan, suasana semakin mencekam. Lampu-lampu di ruangan itu remang-remang, membuat bayangan mereka memanjang di dinding. Suara-suara aneh mulai terdengar di kejauhan, seperti langkah kaki yang berat dan bisikan samar-samar.
"Sumpah, ini makin gak enak," bisik Syenna, menoleh ke kanan-kiri.
"Mau gimana lagi, kita udah masuk. Kalau kita mundur sekarang, kita gak akan pernah tahu gimana keluar dari sini," jawab Theo, tetap tenang.
Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki cepat dari arah belakang mereka.