Mohon tunggu...
Gabriella Ekaputri
Gabriella Ekaputri Mohon Tunggu... Aktris - Mahasiswi UPH OLCS

It’s me :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hati-hati! Ini 6 Penyebab Toxic Relationship

20 Desember 2021   20:35 Diperbarui: 20 Desember 2021   21:24 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memiliki pasangan mungkin terdengar sebagai sesuatu yang membahagiakan. Saya yakin banyak dari anda yang pernah iri dengan hubungan orang lain di media sosial yang terlihat sangat menyenangkan dan dapat dijuluki sebagai couple goals.

"Kapan ya saya mendapatkan pasangan seperti itu ?"

"Hubungan mereka terlihat sangat menyenangkan, mengapa saya tidak bisa merasakan kebahagiaan dalam hubungan seperti itu ?"

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu mungkin sering muncul dalam pikiran anda.
Kita seringkali melupakan fakta bahwa orang-orang hanya mengunggah sebagian kecil dari hidupnya ke media sosial. Orang-orang hanya mengunggah kenangan yang menyenangkan, canda tawa, atau versi terbaik dari dirinya di media sosial.

Sama hal nya dengan pasangan-pasangan yang sering kita juluki sebagai couple goals.
Mereka hanya mengunggah hal-hal yang ingin diperlihatkan kepada orang lain. Kita hanya melihat sebagian kecil dari kehidupan mereka. Kita tidak tahu tentang permasalahan, pertengkaran, tangisan, ataupun perasaan mereka yang sebenarnya.

Saya yakin banyak dari kalian yang pernah menggemari pasangan public figure dan menjadikan mereka sebagai couple goals lalu merasa dikecewakan ketika mereka berpisah dan fakta-fakta dalam hubungan mereka terbongkar.

Saya juga pernah merasakan hal yang sama.

Namun, realitanya memang seperti itu. 

Tidak ada hubungan yang sempurna dan hubungan hanya akan menjadi sehat jika diberi usaha atau effort yang seimbang oleh kedua pihak. Keduanya harus menjaga hubungan mereka agar hubungan tidak menjadi toxic. Ketika hubungan sudah menjadi toxic, akan sulit untuk menyehatkannya kembali.

Maka dari itu, kita harus berhati-hati dan mengenali 6 hal ini yang dapat menyebabkan suatu hubungan menjadi toxic atau tidak sehat.

1. Kurangnya komunikasi yang jujur dan terbuka

Tahukah anda bahwa kita tidak bisa untuk tidak berkomunikasi ?

Ketika kita mendiamkan pasangan kita, sebenarnya kita sedang berkomunikasi.


Namun, penafsiran 'diam' dapat ditafsirkan dengan arti yang berbeda kan ?
Pasangan kita dapat berpikir bahwa kita diam karena sedang ada masalah di kantor atau berpikir bahwa kita diam karena sedang marah dengannya.

Maka dari itu, untuk menghindari miskomunikasi, kita harus jujur dan terbuka dengan pasangan kita. Jika kita tidak menyukai aksi yang dilakukan oleh pasangan kita, kita harus membicarakannya baik-baik.

2. Kurangnya mendengarkan

Hubungan membutuhkan effort dua arah. Kita tidak bisa hanya berkomunikasi dan memiliki ekspektasi untuk dimengerti tanpa memberi usaha untuk mengerti pasangan kita.

Berkomunikasi dan mendengarkan adalah kunci dari hubungan yang sehat.

Mendengarkan bukan hanya sekedar 'masuk kuping kiri, keluar kuping kanan.' 

Namun, mendengarkan berarti kita mau memahami dan menerima pesan secara verbal maupun non-verbal. Setelah memahami, kita dapat mengingat, melakukan evaluasi, dan memberikan respon terhadap pesan yang disampaikan oleh pasangan kita.

Jangan salah, dibutuhkan kerendahan hati untuk mendengarkan orang lain. 

Jika anda mau menurunkan ego kita demi mendengarkan pasangan kita, anda hebat !


3. Selalu berburuk sangka terhadap pasangan

Luka dan trauma masa lalu adalah sesuatu yang sah dan sangat tidak apa-apa jika anda belum sepenuhnya sembuh. Namun, anda tidak boleh memproyeksikan luka dan trauma masa lalumu kepada pasanganmu yang sekarang.

Jika dulunya anda adalah korban perselingkuhan, akan lebih sulit untuk mempercayai orang lagi, bukan begitu ?

Hal yang paling membahayakan dari trauma yang belum sembuh adalah bahwa otak kita dapat menipu diri kita untuk berpikir bahwa orang lain sangat memiliki potensi untuk menghancurkan kita layaknya orang yang pernah menghancurkan kita di masa lalu.

Hal yang paling buruknya adalah, ini semua bukan salahmu.

Namun, untuk memiliki hubungan yang sehat, kita harus mampu mengkomunikasikan trauma dan luka masa lalu kita kepada pasangan kita. Dengan membicarakannya baik-baik tanpa langsung 'menyemprot' pasangan jika ada hal yang memicu trauma kita, pasangan akan mengerti dan bahkan membantu healing process kita.  

4. Kehilangan tujuan ketika diperhadapkan dengan konflik

Tidak ada hubungan yang selalu berjalan mulus. Seringkali suatu hubungan diperhadapkan dengan konflik.

Banyak pasangan yang sering terbutakan oleh egonya masing-masing sehingga melupakan hal terpenting dalam suatu hubungan yaitu teamwork.

Kita harus ingat bahwa dalam berhubungan kita harus memegang prinsip 'us vs the problem' dan bukan 'me vs you.'

Seringkali kita merasa ada persaingan dalam hubungan, bahwa harus ada yang paling benar dan harus ada yang paling disalahkan. Namun pada realitanya, kita harus merefleksikan diri juga. Ketika konflik datang, pasangan harus mampu mengkomunikasikannya dan mencari jalan tengah atau berkompromi.

5. Tidak memahami love language pasangan ataupun love language diri sendiri

Saya percaya bahwa hubungan yang langgeng dan sehat harus didasari dengan kasih. 

Mencintai dan merasa dicintai sangatlah penting dalam suatu hubungan.

Maka dari itu, sangatlah penting untuk memahami love language kita dan pasangan kita karena setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk merasa dicintai.

Ada 5 love languages yang dapat kamu pelajari dan pahami yakni :

Words of Affirmation
Gifts
Acts of Service
Quality Time
Physical Touch

Cintailah pasanganmu sesuai dengan love language nya. Seseorang dapat mengetahui kalau ia dicintai, namun yang terpenting adalah untuk merasakan bahwa ia dicintai.

6. Hilangnya kepercayaan

Berbohong adalah pantangan dari sebuah hubungan. 1 kebohongan dapat menimbulkan seribu kecurigaan.

Jangan salahkan pasanganmu jika pasanganmu tidak bisa mempercayaimu lagi atau bahkan menjadi sangat posesif setelah menemukan kebohongan.

Dalam hubungan interpersonal, dibutuhkan waktu dan usaha untuk membuat seseorang percaya kepadamu. Namun kepercayaan tersebut bisa hancur hanya dengan 1 kebohongan dan sulit untuk dikembalikan lagi.

Berada dalam suatu hubungan seharusnya menambah kebahagiaan anda dan bukan menambah kepusingan dalam hidup anda

Jika tidak seperti itu, maka harus ada yang dipertanyakan dalam hubungan anda.

Jangan sampai suatu hal yang seharusnya indah, menjadi beracun hanya karena kita tidak tahu bagaimana cara merawatnya.

Ingat dan kenalilah 6 hal diatas yang dapat menyebabkan suatu hubungan menjadi beracun. Dengan ini, anda dapat mengetahui apa yang harus anda lakukan untuk berhubungan antar pribadi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun