Mohon tunggu...
Gabriella Ekaputri
Gabriella Ekaputri Mohon Tunggu... Aktris - Mahasiswi UPH OLCS

It’s me :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hati-hati! Ini 6 Penyebab Toxic Relationship

20 Desember 2021   20:35 Diperbarui: 20 Desember 2021   21:24 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


3. Selalu berburuk sangka terhadap pasangan

Luka dan trauma masa lalu adalah sesuatu yang sah dan sangat tidak apa-apa jika anda belum sepenuhnya sembuh. Namun, anda tidak boleh memproyeksikan luka dan trauma masa lalumu kepada pasanganmu yang sekarang.

Jika dulunya anda adalah korban perselingkuhan, akan lebih sulit untuk mempercayai orang lagi, bukan begitu ?

Hal yang paling membahayakan dari trauma yang belum sembuh adalah bahwa otak kita dapat menipu diri kita untuk berpikir bahwa orang lain sangat memiliki potensi untuk menghancurkan kita layaknya orang yang pernah menghancurkan kita di masa lalu.

Hal yang paling buruknya adalah, ini semua bukan salahmu.

Namun, untuk memiliki hubungan yang sehat, kita harus mampu mengkomunikasikan trauma dan luka masa lalu kita kepada pasangan kita. Dengan membicarakannya baik-baik tanpa langsung 'menyemprot' pasangan jika ada hal yang memicu trauma kita, pasangan akan mengerti dan bahkan membantu healing process kita.  

4. Kehilangan tujuan ketika diperhadapkan dengan konflik

Tidak ada hubungan yang selalu berjalan mulus. Seringkali suatu hubungan diperhadapkan dengan konflik.

Banyak pasangan yang sering terbutakan oleh egonya masing-masing sehingga melupakan hal terpenting dalam suatu hubungan yaitu teamwork.

Kita harus ingat bahwa dalam berhubungan kita harus memegang prinsip 'us vs the problem' dan bukan 'me vs you.'

Seringkali kita merasa ada persaingan dalam hubungan, bahwa harus ada yang paling benar dan harus ada yang paling disalahkan. Namun pada realitanya, kita harus merefleksikan diri juga. Ketika konflik datang, pasangan harus mampu mengkomunikasikannya dan mencari jalan tengah atau berkompromi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun